Petugas Kesehatan AS Alami Reaksi Serius Usai Divaksin Corona

CNN Indonesia
Kamis, 17 Des 2020 04:47 WIB
Seorang petugas kesehatan di Alaska, AS mengalami reaksi alergi serius usai mengikuti program vaksinasi corona pada Selasa (15/12) lalu. Ia kini dirawat.
Seorang petugas kesehatan di AS mengalami reaksi alergi serius usai divaksin corona. Ilustrasi. (AP/Ted S. Warren).
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang petugas kesehatan di Alaska, Amerika Serikat menderita reaksi alergi serius setelah disuntik vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech. Sebuah laporan yang dikutip dari AFP Kamis (17/12) menyatakan sekarang ia dirawat di rumah sakit dan dalam kondisi stabil.

Sementara itu The New York Times melaporkan perawat itu divaksin corona pada Selasa (15/12).  Dari pihak Pfizer mengonfirmasi bahwa mereka  telah bekerja dengan otoritas lokal untuk menyelidiki insiden tersebut.

Sebelumnya, dua petugas kesehatan Inggris juga mengalami reaksi alergi serupa. Reaksi itu mendorong pemerintah setempat memberitahu orang-orang untuk menghindari suntikan jika mereka memiliki riwayat alergi parah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Regulator AS mengeluarkan persetujuan darurat vaksin corona dengan peringatan; orang yang diketahui memiliki alergi terhadap bahan di dalam vaksin diminta menghindarinya.

"Kami belum memiliki semua rincian laporan dari Alaska tentang kemungkinan reaksi alergi yang serius tetapi secara aktif bekerja dengan otoritas kesehatan setempat untuk menilai. Kami akan memantau dengan cermat semua laporan yang menunjukkan reaksi alergi serius setelah vaksinasi dan memperbarui bahasa pelabelan jika diperlukan," kata juru bicara Pfizer.

Sebelumnya 44 ribu relawan mengikuti uji klinis Pfizer. Secara keseluruhan, uji coba tidak menemukan masalah keamanan yang serius. 

Meski demikian regulator dan perusahaan terus memantau efek samping setelah vaksinasi. AS berencana melakukan vaksinasi corona terhadap sekitar 3 juta orang warga mereka pada minggu ini.

Vaksinasi dilakukan dengan vaksin Pfitzer. Mereka berharap program tersebut bisa ditingkatkan menjadi 20 juta orang pada bulan ini jika vaksin lain yang dikembangkan oleh Moderna disetujui.

(afp/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER