6 Negara Restui Penggunaan Darurat Vaksin Corona

CNN Indonesia
Selasa, 08 Des 2020 07:03 WIB
Enam negara termasuk China, Rusia, Inggris, UEA, Bahrain, dan India merestui penggunaan darurat vaksin corona.
Vaksin corona. (Foto: AP/Hans Pennink)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah perusahaan farmasi saat ini tengah berlomba-lomba menjadi yang pertama mengembangkan vaksin corona. Hingga saat ini sekitar enam negara sudah memberikan izin darurat penggunaan vaksin Covid-19, mulai dari China, Rusia, Uni Emirat Arab, Bahrain, Inggris, hingga India.

China

Grup perusahaan farmasi nasional China, Sinopharm pada November mengatakan sekitar 1 juta orang telah disuntikkan vaksin buatan mereka. Sekitar ratusan ribu diantaranya disuntikkan vaksin melalui program darurat pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintahan Presiden Xi Jinping meluncurkan program penggunaan vaksin darurat pada Juli lalu. Dalam program itu, ada tiga kategori warga yang masuk prioritas pemberian vaksin meliputi pekerja esensial dan kelompok terbatas lainnya.

Penggunaan vaksin itu dilakukan bahkan ketika studi klinis belum rampung membuktikan keamanan dan keampuhannya membunuh virus corona.

Sejauh ini, ada tiga vaksin yang telah digunakan pemerintah China dalam program darurat itu yaitu dua kandidat vaksin yang dikembangkan anak perusahaan Sinopharm, National Biotech Group (NBG), dan Sinovac Biotech.

Vaksin corona buatan Sinopharm menggunakan virus Covid-19 yang tidak aktif dan tidak dapat bereplikasi dalam sel manusia untuk memicu respon imun. Vaksin ini memerlukan dua dosis agar menuai hasil efektif.

Uni Emirat Arab

pada 14 September lalu telah mengizinkan penggunaan darurat vaksin Covid-19, hanya berselang enam pekan sejak uji klinis pada manusia dimulai di negara Teluk Arab tersebut.

Vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal China, Sinopharm, mengantongi izin untuk penggunaan darurat vaksin di negara tersebut.

"Vaksin akan tersedia untuk para pahlawan pertahanan di lini terdepan kita yang paling berisiko tertular virus," kata National Emergency Crisis and Disaster Management Authority (NCEMA) di Twitter.

Dilansir Antara, penggunaan darurat vaksin diizinkan setelah serangkaian kriteria diberlakukan dan diuji pada 31 ribu relawan.

[Gambas:Video CNN]

Menyusul persetujuan tersebut,pada Selasa, (3/11), Perdana Menteri sekaligus Wakil Presiden UEA, Sheikh Mohammed bin Rashid, telah disuntktikkan vaksin corona buatan Sinopharm.

"Sedang menerima vaksin Covid-19 hari ini. Kami berharap semua orang dalam keadaan aman dan sehat, dan kami bangga dengan tim kami karena telah bekerja tanpa henti untuk membuat vaksin tersedia di UEA. Masa depan akan selalu lebih baik di UEA," cuit Sheikh Rashid di Twitter.

Dilansir The National News, Sheikh Rashid adalah tokoh senior terbaru di UEA yang mengambil vaksin yang dikembangkan oleh Sinopharm.

Vaksinasi awal telah diberikan kepada pekerja medis di garis depan, pejabat senior, dan beberapa anggota Kabinet setelah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah UEA untuk penggunaan terbatas pada September.

Menteri Urusan Kabinet Mohammed Al Gergawi, Presiden Asosiasi Sepak Bola UEA Rashid bin Humaid Al Nuaimi, dan anggota keluarga penguasa Ajman juga menerima vaksin tersebut.

Para pemimpin terkenal lainnya yang menerima vaksin tersebut yakni Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sheikh Abdullah bin Zayed dan Ketua Kantor Eksekutif Abu Dhabi, Sheikh Khalid bin Mohamed bin Zayed.

sputni

Rusia

Rusia sejak Oktober lalu, melalui Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), telah mengajukan permohonan kepada WHO agar vaksin Covid-19 buatan Rusia, Sputnik V, masuk dalam daftar penggunaan darurat dan mendapatkan label prakualifikasi.

Sputnik V dikembangkan oleh Institut Penelitian Gamaleya Moskow dan dipasarkan oleh RDIF, didasarkan pada platform organisme adenovirus pada manusia.

Dilansir Antara, daftar penggunaan darurat (Emergency Use Listing-EUL) bertujuan untuk membuat vaksin tersedia lebih cepat secara global, sedangkan prakualifikasi WHO adalah label kualitas global yang memastikan vaksin aman dan efektif.

Perbincangan tersebut kemudian berlanjut pada November, menyusul efektivitas vaksin Sputnik V yang diklaim mencapai 92 persen ampuh melindungi seseorang dari Covid-19 berdasarkan data awal sementara.

Puncaknya, pada Rabu (2/12), Presiden Vladimir Putin memerintahkan vaksinasi Covid-19 skala besar di Rusia mulai pekan ini, setelah negaranya memproduksi hampir dua juta dosis vaksin Sputnik V.

Putin kemudian mengatakan bahwa kaum guru dan petugas medis akan menjadi target utama vaksinasi. Vaksin ini akan tersedia gratis bagi seluruh warga Rusia dan proses penyuntikan akan dilakukan secara sukarela.

Inggris, Bahrain, dan India

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER