Bhutan mencatat kasus kematian pertama akibat virus corona (Covid-19), setelah sepuluh bulan berupaya mencegah penyebaran dengan menutup perbatasan mereka.
Dilansir Reuters, Rabu (13/1), Kementerian Kesehatan Bhutan menyatakan pasien yang meninggal itu adalah seorang lelaki berusia 34 tahun yang juga mengidap sakit para organ hati dan gagal ginjal. Dia tutup usia saat dirawat di rumah sakit di ibu kota Thimphu.
Lihat juga:Israel dan Bhutan Buka Hubungan Diplomatik |
Menurut penasihat Kementerian Kesehatan Bhutan, dr. Tshokey, pasien itu meninggal di ruang isolasi. Dari rekam medis dilaporkan dia sudah menjalani dua kali pemeriksaan dan selalu dinyatakan positif Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sulit untuk menyatakan kematian pasien itu akibat Covid-19. Namun karena dia juga mengidap Covid-19, maka kami harus memasukkannya ke dalam daftar korban meninggal akibat virus itu," kata dr. Tshokey.
Sampai saat ini Bhutan mencatatkan 767 kasus infeksi Covid-19. Kasus pertama yang terdeteksi dari seorang pelancong asal Amerika Serikat pada Maret 2020.
Sejak itu mereka menggelar 300 ribu tes virus corona. Pemerintah setempat juga menutup ketat perbatasan, yang berdampak buruk terhadap industri pariwisata.
Bhutan yang berada di kaki pegunungan Himalaya sangat mengandalkan pariwisata sebagai pemasukan utama bagi negara. Dengan menutup rapat perbatasan, maka tidak ada arus pelancong ke negara itu.
Rata-rata penambahan kasus infeksi harian di Bhutan mencapai 13 orang.
(reuters/ayp)