Spanyol membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca hanya untuk warga di bawah 55 tahun. Spanyol menjadi negara Eropa terbaru yang memberlakukan pembatasan usia terhadap penggunaan vaksin tersebut.
"Komisi kesehatan masyarakat, pada pertemuan pada hari Jumat dan mengikuti bukti ilmiah, telah menyetujui penetapan usia maksimal 55 tahun bagi orang untuk mendapatkan vaksin AstraZeneca," kata kementerian kesehatan dalam sebuah pernyataan, Jumat (6/2) dikutip AFP.
Spanyol akan menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca akhir pekan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spanyol sejauh ini telah memvaksinasi hampir dua juta orang dan berencana untuk mencakup 70 persen dari populasinya pada akhir musim panas.
Di sisi lain, Menteri Kesehatan Carolina Darias mengatakan Spanyol terbuka untuk menggunakan vaksin Sputnik V Rusia selama disetujui oleh regulator Eropa.
Spanyol menjadi salah satu negara di Eropa yang terpukul parah oleh pandemi Covid-19. Sejauh ini tercatat lebih dari 61.000 kematian dari hampir tiga juta kasus Covid-19.
Sebelumnya, European Medicines Agency (EMA) merekomendasikan penggunaan vaksin Covid-19 garapan AstraZeneca/Universitas Oxford pada orang di atas usia 18 tahun. EMA menyatakan vaksin bisa diberikan kepada orang tua.
Keputusan itu membuat AstraZeneca jadi vaksin ketiga yang diizinkan digunakan di Eropa. Vaksin AstraZeneca menunjukkan kemanjuran sekitar 60 persen dalam uji coba yang menjadi dasar keputusan tersebut.
Meski begitu, belum ada hasil yang cukup untuk menentukan seberapa baik vaksin ini bekerja untuk orang di atas usia 55 tahun. .
Selain Spanyol, negara Eropa lain yang lebih dahulu mengizinkan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk warganya antara lain Jerman, Prancis, hingga Belanda. Namun, ketiga negara itu mengizinkan untuk warga di bawah 65 tahun.
Sementara itu, Inggris telah menggunakan vaksin ini untuk semua umur.
(afp/fra)