China mengirimkan 600 ribu dosis vaksin virus corona buatan Sinopharm ke Kamboja pada Minggu (7/2).
Pengiriman ini menjadikan Kamboja negara terbaru yang menggunakan suntikan China. Pengiriman ini muncul di tengah kekhawatiran tentang kemanjuran vaksin corona buatan China dibandingkan dengan vaksin negara Barat.
Pemimpin Kamboja Hun Sen mengumumkan bulan lalu bahwa China akan menyumbangkan satu juta dosis vaksin virus corona ke kerajaan. Vaksin ini akan mencakup 500 ribu orang karena diperlukan dua dosis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah Kamboja berterima kasih kepada pemerintah China," kata Hun Sen dalam upacara penyerahan di bandara, dikutip dari AFP.
Hun Sen, salah satu pemimpin terlama di dunia, awalnya berencana untuk menerima suntikan pertama vaksin. Namun, dia mundur setelah mengetahui bahwa vaksin ditujukan untuk orang-orang berusia antara 18-59. Sementara, dia sendiri berusia 68 tahun
Kamboja berencana untuk memvaksinasi setidaknya 10 juta dari 16 juta penduduknya dengan suntikan dari Sinopharm dan Sinovac China serta AstraZeneca Inggris-Swedia.
Sinopharm mengatakan bahwa vaksinnya memiliki tingkat kemanjuran 79,34 persen, lebih rendah dari suntikan saingan yang dikembangkan di Barat oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna - dengan tingkat kemanjuran masing-masing 95 dan 94 persen.
Beijing telah berulang kali bersikeras bahwa suntikan itu aman dan efektif, meskipun tidak merilis data uji klinis yang terperinci. Kamboja telah lama menjadi sekutu setia Beijing, menerima miliaran dolar dalam bentuk pinjaman lunak dan investasi.
Kamboja telah melewati pandemi relatif tanpa cedera, hanya mencatat 474 kasus tanpa kematian. Meskipun para ahli mengatakan jumlah yang rendah kemungkinan karena kurangnya pengujian.
(afp/age)