Pemerintah Jepang memutuskan untuk menunda menyuntikkan vaksin Covid-19 bagi lansia hingga Mei mendatang. Keputusan tersebut dilakukan lantaran keterbatasan pasokan vaksin Pfizer.
Menteri Reformasi Administrasi Jepang, Taro Kono dalam sebuah wawancara dengan NHK mengatakan bahwa penundaan vaksinasi bagi lansia terkendala produksi vaksin Pfizer di Eropa.
Ia mengatakan pasokan vaksin Pfizer kemungkinan tidak akan tiba di Jepang hingga Mei nanti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin memulai vaksinasi untuk lansia pada April, tetapi sayangnya jumlah dosis yang dialokasikan untuk mereka pada awalnya akan sangat terbatas, jadi kami ingin memulainya secara perlahan," kata Kono dalam wawancara dengan NHK seperti mengutip Reuters.
Sejauh ini Negeri Sakura telah bernegosiasi untuk menerima lebih dari 500 juta dosis vaksin corona. Namun regulator Jepang sejauh ini baru memberikan izin penggunaan darurat bagi vaksin buatan Pfizer dan pasokan impor tengah terhambat proses produksi dan kontrol ekspor.
Kepala Sekretaris Kabinet, Katsunobu Kato kepada awak media mengatakan bahwa persetujuan peraturan vaksin didasarkan pada pemberian dua dosis suntikan.
"Saya pikir kita perlu mempertimbangkan dengan hati-hati apakah kita dapat segera menyimpulkan dari penelitian ini bahwa satu dosis sudah cukup atau tidak," kata Kato kepada media, Senin (22/2).
Sebulan sejak menjabat, Kano telah berupaya untuk mendorong program vaksinasi di Jepang. Ia menolak memberikan batas waktu kapan pastinya vaksin akan tiba dan mulai didistribusikan.
Kendati demikian, pemerintah Jepang tetap berkomitmen untuk mengamankan program vaksinasi bagi 126 juta warganya pada Juni mendatang.
Pfizer sebelumnya sepakat untuk mengirimkan 144 juta dosis vaksin pada tahun ini ke Jepang. Proses pengiriman kedua sebanyak 450 ribu dosis vaksin rencananya akan tiba pada Minggu (28/2).
Jepang sudah mulai kampanye vaksinasi corona massal pekan lalu dengan menginokulasi dosis pertama kepada tenaga kesehatan. Pemerintah memprioritaskan vaksinasi bagi 4,7 juta tenaga medis pada tahap awal.
(evn)