Pelaku Penembakan di Colorado Disebut Punya Gangguan Mental
Pelaku penembakan di sebuah pasar swalayan di Colorado, Amerika Serikat, Ahmad Al Aliwi Alissa (21) dilaporkan sebagai pribadi yang antisosial dan paranoid.
Hal itu diketahui berdasarkan penuturan dari kakak kandung pelaku, Ali Aliwi Alissa (34).
Dalam wawancara dengan The Daily Beast yang dikutip Reuters, Rabu (24/3), Ali mengatakan sang adik memiliki perangai antisosial dan merasa selalu diikuti oleh seseorang.
Ahmad dan keluarganya adalah pendatang dari Suriah. Mereka menjadi warga AS dengan cara naturalisasi.
Ahmad kemudian bersekolah di SMU Arvada West dan lulus pada 2018. Selama ini, kata sang kakak, Ahmad tertarik menekuni ilmu komputer.
Di samping itu, lanjut Ali, Ahmad juga penggemar olahraga gulat dan kickboxing. Hal itu dibenarkan oleh juru bicara SMU Arvada West, Cameron Bell.
Bell mengatakan Ahmad bergabung dengan tim gulat selama dua musim.
Menurut sang kakak ipar, sebelum kejadian berdarah itu Ahmad sempat mengutak-atik senapan semi-otomatis Ruger AR-556 berkapasitas 30 peluru yang dibeli ada 16 Maret lalu.
Menurut sang ipar, Ahmad beralasan senjatanya saat itu macet karena ada sebuah peluru tersangkut di laras. Karena keluarganya khawatir, Ahmad lantas dimarahi dan senjata api itu diambil oleh keluarganya dan disembunyikan.
Akan tetapi, Ahmad berhasil menemukan senapan itu dan digunakan dalam penembakan di pasar swalayan King Soopers di Boulder, Colorado.
Sepuluh orang meninggal akibat perbuatannya, termasuk seorang polisi.
Ahmad juga terluka pada betis kanan akibat baku tembak dengan polisi. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit untuk diobati.
Saat ini Ahmad ditahan di kantor kepolisian setempat dan menunggu jadwal persidangan. Dia bakal dijerat dengan sepuluh dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan sejumlah delik pidana lain.
Kepolisian dan Badan Penyelidik Federal (FBI) menyatakan belum bisa membeberkan motif penembakan yang dilakukan Ahmad.
(ayp/ayp)