Sejumlah peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Selasa (31//3). Mulai dari demonstran Myanmar menggencarkan serangan sampah untuk melawan militer hingga Rusia buka suara soal kekerasan junta.
1. Serangan Sampah, Taktik Baru Demonstran Myanmar Lawan Junta
Setelah berbagai upaya berujung kematian demonstran, kini pengunjuk rasa anti-kudeta Myanmar menggencarkan "serangan sampah" untuk melawan junta militer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui jejaring sosial, para aktivis mengajak masyarakat membuang sampah di persimpangan-persimpangan jalan penting di Kota Yangon pada Selasa (30/3).
"Serangan sampah ini merupakan serangan untuk melawan junta. Semua orang boleh ikut serta," demikian tulisan di poster yang tersebar di media sosial, seperti dikutip Reuters.
Jagat maya Myanmar pun diramaikan dengan foto-foto tumpukan sampah yang sengaja dibuang di berbagai jalan kota.
2. Myanmar Kian Mencekam, PBB Gelar Pertemuan Darurat
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menggelar pertemuan secara tertutup membahas situasi diMyanmar besok, Rabu (31/3) setelah korban jiwa terus berjatuhan.
Melansir AFP, salah seorang diplomatik menyebutkan Inggris telah menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di negara yang tengah dilanda kudeta, pada hari Senin (29/3).
Namun belum diketahui apakah Dewan Keamanan PBB akan menyetujui deklarasi baru di pertemuan akhir itu, sebab membutuhkan suara dari para anggota termasuk Rusia dan China.
3. Rusia Akhirnya Buka Suara soal Kekerasan Junta Myanmar
Rusia mengaku sangat prihatin dengan jumlah korban yang terus bertambah sejak aksi damai menolak kudeta militer Myanmar berlangsung.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan meski Rusia memiliki hubungan lama dan "konstruktif" dengan Myanmar, namun bukan berarti mereka menyepakati peristiwa tragis di negara tersebut.
"Kami sangat prihatin dengan meningkatnya jumlah korban sipil," kata Peskov, Senin (29/3) seperti dikutip dari AFP.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin dan pejabat lainnya bergabung dalam parade tahunan yang memamerkan kehebatan militer Myanmar pada akhir pekan lalu.
(dea)