Presiden Ukraina Ajak Putin Bertemu untuk Cegah Perang

CNN Indonesia
Rabu, 21 Apr 2021 04:48 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu untuk mencegah perang di wilayah perbatasan kedua negara.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu untuk mencegah perang di wilayah perbatasan. (LUDOVIC MARIN / POOL / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertemu saat situasi di perbatasan kedua negara tersebut kembali memanas.

"Saya siap melangkah lebih jauh dan mengundang Anda untuk bertemu di bagian mana pun di Donbass Ukraina di mana perang sedang berlangsung," kata Zelensky dalam pidatonya, dikutip dari AFP, Rabu (23/4).

Dalam beberapa pekan terakhir, pertempuran semakin intensif antara tentara Ukraina dan separatis yang didukung oleh Rusia di timur Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketegangan di wilayah tersebut dikhawatirkan meningkatkan eskalasi yang jauh lebih besar lagi.

Zelensky pun menuduh Rusia telah mengerahkan pasukan di perbatasan Ukraina dengan dalih latihan militer.

"Sejumlah besar pasukan Rusia terkonsentrasi di dekat perbatasan kami. Secara resmi, Rusia menyebut latihan militer ini," ujarnya.

Menurut presiden yang terpilih pada 2019 itu, perang tak boleh terjadi ketika menyangkut jutaan nyawa manusia.

"Presiden Rusia pernah berkata bahwa jika perkelahian tidak dapat dihindari, Anda harus menyerang terlebih dahulu. Tetapi setiap pemimpin perlu memahami bahwa perkelahian tidak boleh terhindarkan ketika ... menyangkut perang nyata dan jutaan nyawa manusia," kata Zelensky.

Kiev telah memerangi separatis yang didukung oleh Rusia di wilayah Donetsk dan Lugansk timur sejak 2014, setelah pencaplokan semenanjung Krimea oleh Moskow. Konflik tersebut telah merenggut lebih dari 13.000 nyawa sejak saat itu.

Meski kedua negara dan kelompok pemberontak separatis meneken perjanjian gencatan senjata, tetapi kontak tembak masih terus terjadi. Menurut catatan Ukraina, sejak awal 2021 sudah hampir 30 orang tentara mereka tewas.

Ukraina menuduh Rusia memicu ketegangan dengan mengirim puluhan ribu pasukan. Sedangkan Rusia beralasan pengiriman pasukan itu untuk memperkuat pertahanan mereka karena Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) juga menambah pasukan di wilayah dekat perbatasan negara mereka.

Uni Eropa memperkirakan jumlah pasukan Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina lebih dari 100.000.

Pemimpin Gereja Katolik Roma Vatikan, Paus Fransiskus menganjurkan Rusia dan Ukraina saling menahan diri untuk menghindari peperangan dan membuka ruang dialog untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi.

(afp/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER