Covid Naik Jelang Olimpiade, Jepang Perpanjang Aturan Darurat

CNN Indonesia
Jumat, 07 Mei 2021 16:08 WIB
Jepang akan memperpanjang pemberlakuan aturan darurat Covid-19 hingga akhir Mei karena peningkatan penularan corona tiga bulan menjelang Olimpiade di Tokyo.
Jepang akan memperpanjang pemberlakuan aturan darurat Covid-19 hingga akhir Mei karena peningkatan penularan corona tiga bulan menjelang Olimpiade di Tokyo. (AP/Koji Sasahara)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jepang akan memperpanjang periode pemberlakuan aturan darurat Covid-19 di sejumlah wilayah hingga akhir Mei karena peningkatan penularan corona tiga bulan menjelang Olimpiade di Tokyo.

AFP melaporkan bahwa pemerintah Jepang akan mengumumkan perpanjangan ini pada Jumat (7/5) malam waktu setempat.

Aturan darurat itu sebenarnya masih berlaku hingga 11 Mei mendatang. Namun, pemerintah akan memperpanjang aturan itu hingga akhir Mei karena melihat lonjakan kasus Covid-19 menjelang Olimpiade.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam perpanjangan ini, Jepang pun akan menambah daerah yang diwajibkan menerapkan aturan darurat Covid-19.

Sebelumnya, aturan ini hanya berlaku di Tokyo, Osaka, Fukuoka. Namun kini, aturan itu juga akan diterapkan prefektur Fukuoka dan Aichi, di mana infeksi corona melonjak.

Aturan ini berfokus pada pembatasan aktivitas komersial seperti menutup mal, bar, dan restoran. Dalam periode perpanjangan ini, pemerintah akan melonggarkan aturan dengan mengizinkan operasional pertokoan dan acara olahraga.

Pemerintah Jepang sendiri berkukuh akan menggelar Olimpiade pada 23 Juli mendatang, meski sejumlah warga mendesak pembatalan perhelatan olahraga itu karena pandemi Covid-19.

Akibat pandemi, sejumlah uji coba Olimpiade juga terganggu. Beberapa laga ditunda, dibatalkan, atau dipindahkan ke luar negeri.

[Gambas:Video CNN]

Sejauh ini, penyelenggara Olimpiade belum memutuskan pembatasan penonton jika memang diizinkan. Namun, mereka sudah menyepakati penonton dari luar negeri dilarang hadir.

Dibanding negara lain, Jepang sendiri merupakan salah satu negara dengan rekam jejak kasus Covid-19 yang tergolong kecil. Hingga kini, kasus infeksi corona di Negeri Sakura sebanyak 618 ribu dengan 10 ribu kematian.

Namun, program vaksinasi di Jepang dinilai lamban, padahal sudah terlihat peningkatan penularan di sejumlah daerah. Kehadiran varian baru corona juga menimbulkan risiko penularan lebih tinggi.

Petugas medis di rumah sakit juga telah memperingatkan bahwa fasilitas kesehatan sudah mulai kewalahan.

(isa/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER