Daftar Kesibukan Melinda Usai Cerai dari Bill Gates
Melinda Gates, istri dari pendiri Microsoft sekaligus orang terkaya dunia Bill Gates, akan bercerai dan menyandang status janda.
Apa yang akan dilakukan Melinda usai bercerai? Pertanyaan ini mengemuka sebab pasangan ini sukses membesarkan yayasan filantropi bersama-sama, yaitu Bill and Melinda Gates.
Namun, tentu masing-masing individu akan memiliki lembaran hidup baru dengan harta gono-gini hasil perceraian, mengingat Melinda bukanlah pebisnis seperti Bill Gates. Bagaimana nasib Melinda?
"Saya tidak ragu kemampuan (Melinda) bakal membawa dampak. Ini mungkin satu-satunya hal yang paling penting untuk diikuti dalam filantropi karena pengaruhnya sangat kuat," ujar Alexis de Raadt St. James, pendiri dan mitra pengelola Merian Ventures, seperti dikutip dari CNN.
Melinda telah fokus pada beberapa area selama kariernya dan ini yang diharapkan darinya untuk beberapa tahun ke depan.
1. Pemberdayaan perempuan dan anak
Buat Melinda, hal terpenting untuk dilakukan adalah memberdayakan perempuan. Hasratnya ini mewujud dalam perusahaan investasi dan inkubasi, Pivotal Ventures.
"Setelah Bill dan saya membuka yayasan kami, saya mulai menghabiskan waktu dengan perempuan seluruh dunia dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang dampak ketidaksetaraan struktural pada kehidupan perempuan," terang Melinda dalam sebuah opini untuk CNN dalam rangka International Women's Day, Maret 2020 lalu.
Menurutnya, hidup lebih sulit jika seseorang terlahir sebagai perempuan di mana pun itu. Tim di Pivotal Ventures berfokus untuk membuat lebih banyak perempuan bekerja di sektor-sektor utama seperti, teknologi. Selain itu, perusahaan juga mendorong lebih banyak perempuan untuk mencalonkan diri sebagai pejabat publik di tingkat lokal dan tingkat yang lebih tinggi lagi.
Tidak main-main, pada Juni 2020 melalui Pivotal Ventures, Melinda bekerja sama dengan mantan istri Jeff Bezos, Mackenzie Scott, meluncurkan Equality Can't Wait Challenge.
Program ini akan memberikan US$30 juta pada organisasi dengan ide-ide terbaik untuk membantu memperluas kekuatan dan pengaruh perempuan di AS pada 2030. Sebanyak 10 finalis telah dipilih dan pemenang diumumkan musim panas ini.
2. Kesehatan mental
Lewat Pivotal Ventures pula, Melinda mempelopori beberapa inisiatif berkaitan dengan kesehatan mental. Pada April, dia membantu meluncurkan Sound It Out, kampanye kesehatan nasional yang mempromosikan kesehatan mental untuk siswa sekolah menengah.
Kemudian pada Oktober 2020, ia meluncurkan The Upswing Fund for Adolescent Mental Health yang menyediakan sumber daya bagi organisasi yang menangani kesehatan mental kaum muda.
3. Vaksin dan akses vaksin
Melinda sangat vokal berbicara mengenai vaksin dan akses vaksin covid-19. Pada Desember 2020 lalu, dia menegaskan semua orang membutuhkan vaksin, tidak hanya negara-negara berpenghasilan tinggi.
Bill and Melinda Gates Foundation telah berkomitmen lebih dari US$1,75 miliar untuk mendukung respons global terhadap covid-19.
"Kita akan melihat kematian dua kali lebih banyak dan pemulihan ekonomi kita akan jauh lebih lambat daripada jika kita mendapatkan vaksin untuk semua orang," tutur dia.
4. Kemiskinan
Bill and Melinda Gates Foundation sejak lama fokus pada pengentasan kemiskinan. Dalam opini untuk CNN Business pada Oktober 2018, dia menuliskan bahwa langkah pertama adalah memastikan semua orang memiliki akses ke teknologi digital. Namun saat ini, miliaran orang belum terjamah teknologi.
"Teknologi digital tidak akan membantu memerangi kemiskinan jika hanya dengan mendapatkannya saja dapat mendorong orang jatuh ke dalam kemiskinan," jelas Melinda.
5. Cuti berbayar
Melinda mendukung upaya bipartisan untuk memajukan kebijakan cuti berbayar federal yang komprehensif sejak 2016. Lewat Pivotal Ventures, ia menginvestasikan lebih dari US$65 juta untuk advokasi termasuk The Bipartisan Policy Center dan National Partnership for Women and Families.
Perusahaan juga bekerja sama dengan Paid Leave for All dan PL+US (Paid Leave for the US).
Pada Mei 2019, Melinda menuturkan bahwa AS membutuhkan cuti keluarga berbayar dan didanai pemerintah. Kongres perlu mengajukan proposal kebijakan dan belajar dari kebijakan negara.
"Kita satu-satunya negara industri yang tidak memilikinya. Itu membuat perbedaan besar," tandasnya.
(els/bir)