Myanmar Akan Bebaskan Jurnalis Jepang Peliput Demo Antikudeta

CNN Indonesia
Jumat, 14 Mei 2021 03:00 WIB
Ilustrasi. (iStockphoto/sakhorn38)
Jakarta, CNN Indonesia --

Myanmar akan membebaskan seorang jurnalis Jepang yang mereka bui atas tudingan menyebarkan berita palsu terkait kudeta di negara tersebut.

Berdasarkan pengumuman di stasiun televisi pemerintah Myanmar, MRTV, pada Kamis (13/5), junta militer juga akan mencabut segala tuduhan terhadap jurnalis bernama Yuki Kitazumi itu.

"Meski ia melanggar hukum, demi memperbaiki hubungan dengan Jepang dan meningkatkan relasi kami, tuntutan atas dia akan dicabut dan dia akan dibebaskan atas permintaan Jepang," demikian bunyi pengumuman itu.

Jepang memang merupakan salah satu mitra dekat Myanmar. Negeri Matahari Terbit itu telah bertahun-tahun menjadi donor untuk Myanmar.

Pemerintah Jepang sudah beberapa kali meminta Myanmar untuk membebaskan Yuki. Namun, Myanmar tetap mendakwa Yuki dengan Undang-Undang Berita Palsu pada awal Mei lalu.

Yuki ditangkap untuk kedua kalinya oleh militer Myanmar pada 18 April lalu dan langsung ditahan di Penjara Insein, Yangon.

Sebagaimana dilansir AFP, penjara itu terkenal dengan reputasi buruk karena kerap menjadi tempat menampung tahanan politik.

Pada Februari lalu, Yuki juga sempat ditangkap junta militer saat meliput demonstrasi antikudeta. Ia dipukuli dan ditahan sejenak oleh junta militer sebelum akhirnya dibebaskan.

Sejak kudeta militer pada 1 Februari lalu, setidaknya 45 jurnalis ditahan, berdasarkan data dari kelompok pemantau Reporting ASEAN.

Saat ini, situasi di Myanmar belum juga reda. Kekerasan antara aparat dan pedemo anti-junta militer terus berlangsung.

Menurut catatan kelompok aktivis Myanmar, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), setidaknya 780 warga tewas sejak kudeta. Selain itu, sekitar 4.900 orang, termasuk aktivis, selebritas, hingga politikus juga masih ditahan akibat menentang junta militer.

(has)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK