Ahmadinejad Gagal Jadi Bakal Calon Pilpres Iran

CNN Indonesia
Rabu, 26 Mei 2021 05:40 WIB
Mantan presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, dilaporkan tidak lolos dalam seleksi bakal calon untuk mengikuti pemilihan presiden tahun ini.
Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad. (AFP/ATTA KENARE)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, dilaporkan tidak lolos dalam seleksi bakal calon untuk mengikuti pemilihan presiden tahun ini.

Menurut laporan kantor berita Fars dan IRNA, yang dikutip Middle East Eye, Selasa (25/5), Ahmadinejad bersama dua kandidat lain, yakni mantan Ketua Parlemen Iran, Ali Larijani, dan politikus Eshaq Jahangiri tidak lolos dalam seleksi bakal calon presiden yang dilakukan oleh Dewan Garda.

Dilaporkan ada tujuh bakal calon presiden Iran yang lolos seleksi. Mereka adalah Hakim Agung Ebrahim Raisi, Wakil Ketua Parlemen Amirhossein Ghazizadeh-Hachemi, mantan Sekjen Majelis Tinggi Pertahanan Nasional Saeed Jalili, mantan komandan Korps Garda Revolusi Jenderal Mohsen Rezaei, anggota parlemen Alireza Zakani, Gubernur Bank Sentral Iran Abdolnaser Hemmati, dan mantan Wakil Presiden Iran Mohsen Mehralizadeh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlemparnya Ahmadinejad dari bursa bakal calon presiden sebenarnya sudah diperkirakan jauh-jauh hari. Sebab dia juga tidak lolos dalam seleksi bakal capres pada 2017 silam.

Dilaporkan ada 600 orang yang mendaftar sebagai bakal calon untuk mengikuti pemilihan presiden Iran tahun ini.

Dengan pemungutan suara yang akan dilakukan bulan depan, tidak ada sosok favorit yang muncul di antara banyak kandidat yang dikabarkan.

Kemungkinan besar permasalahan yang diangkat dalam pemilihan presiden tahun ini adalah soal penanganan terhadap pandemi virus corona, solusi bagi krisis ekonomi, dan politik luar negeri Iran terkait program nuklir dan sanksi dari Amerika Serikat.

Yang patut diwaspadai adalah jika yang terpilih sebagai presiden berasal dari kelompok garis keras, maka kemungkinan bakal menghambat proses perundingan perjanjian nuklir dan pencabutan sanksi ekonomi terhadap Iran.

Iran mendesak AS terlebih dulu mencabut sanksi sebelum kembali membahas soal perjanjian nuklir. Sedangkan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menolak usulan itu dan meminta Iran terlebih dulu kembali menaati perjanjian nuklir sebelum mencabut sanksi ekonomi.

Siapapun nantinya yang menang pada 18 Juni akan menggantikan Rouhani, sosok yang dinilai relatif moderat di Republik Islam, menjabat dua periode, dan dimulai dengan Iran mencapai kesepakatan nuklir.

(ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER