Pemerintah Malaysia mulai menerapkan kembali penguncian wilayah (lockdown) secara menyeluruh pada hari ini, Selasa (1/6). Rencananya, lockdown akan berlangsung hingga Senin (14/6) mendatang.
Keputusan lockdown tersebut akibat lonjakan kasus infeksi virus Corona (Covid-19) di Malaysia. Negeri Jiran mencatat rekor tertinggi penularan harian infeksi virus Corona dengan 7.857 kasus dan 59 kematian pada Kamis (27/5) lalu.
Hal itu membuat Malaysia menjadi negara dengan kasus infeksi harian Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan perkembangan lonjakan kasus infeksi harian, kemampuan rumah sakit di seluruh negeri untuk menampung pasien Covid-19 menjadi semakin terbatas," ujar Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin dilansir dari Reuters.
Lockdown secara ketat akan diberlakukan sehingga seluruh ruang publik dan kawasan niaga yang tidak berkepentingan wajib tutup selama masa penerapan lockdown.
Pemerintah hanya membolehkan sejumlah kegiatan niaga yang dinilai penting untuk tetap berjalan, tentunya dengan sejumlah persyaratan.
Yassin menyatakan dengan kebijakan tersebut, pemerintah melalui Kementerian Keuangan akan menggelontorkan subsidi atau bantuan sosial bagi penduduk dan pengusaha secepatnya.
Wilayah Selangor dan Sarawak memiliki kasus harian terbanyak yakni 2.675 kasus dan 772 kasus. Sementara itu kasus baru corona di Ibu Kota Kuala Lumpur mencapai 561 kasus.
Melansir The Star, Menteri Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, mengatakan saat ini ada sekitar 69.408 kasus Corona aktif di Malaysia. Mayoritas pasien tersebut berusia 20-40 tahun.
Sebanyak 771 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis. Di sisi lain, sebanyak 4.598 pasien corona juga telah dinyatakan sembuh.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...