
KILAS INTERNASIONAL
Iran Respons Intelijen Israel hingga India Cabut Lockdown

Sejumlah peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Selasa (15/6). Mulai dari Iran naik pitam mendengar pengakuan operasi intelijen Israel hingga India mencabut lockdown.
1. Iran Naik Pitam Dengar Pengakuan Operasi Intelijen Israel
Iran geram dan mengecam agresi Israel yang dibocorkan oleh mantan bos badan intelijen Tel Aviv, Mossad, Yossi Cohen.
Cohen, yang baru saja lengser setelah lima setengah tahun menjabat sebagai kepala Mossad, membeberkan operasi rahasia Mossad selama ini terhadap Iran, musuh bebuyutan Israel, dalam wawancara program investigasi Channel 12 yang rilis pekan lalu.
Juru bicara misi diplomatik Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Shahrokh Nazemi, mengatakan bahwa pengakuan Cohen mencerminkan pola sabotase "kriminal" yang sudah berjalan lama terhadap Teheran.
2. Sidang Perdana Suu Kyi Dengar Saksi, Tanpa Pemeriksaan Silang
Pengadilan di Naypyitaw telah menggelar sidang perdana terhadap pemimpin terguling Myanmar Aung San SuuKyi awal pekan ini.
Dalam sidang perdana tersebut, penuntut menghadirkan saksi untuk didengarkan keterangannya di pengadilan yang berada di ibu kota Myanmar tersebut.
Namun pengadilan hanya mendengar kesaksian tanpa melakukan pemeriksaan silang dari saksi yang dihadirkan penuntut dalam kasus Suu Kyi dan Presiden U Win Myint.
Ada tiga perkara yang menjerat SuuKyiuntuk disidangkan di pengadilan tersebut sejak diamankan tentara di kompleks parlemen Myanmar pada Februari lalu.
3. India Cabut Lockdown: Warga Brutal, Dokter Siap Ledakan Covid
Kerumunan warga India dilaporkan langsung membeludak setelah pemerintah sejumlah kawasan mencabut aturan lockdown karena penurunan penularan Covid-19. Para dokter pun khawatir India akan menghadapi ledakan Covid-19 lagi.
Salah satu kekhawatiran itu datang dari Ambrish Mithal, seorang dokterdi Max HealthCare, New Delhi. Menurutnya, 19 ribu orang memadati mal di New Delhi saat pemerintah setempat mencabut lockdown akhir pekan lalu.
"Apakah kita sudah gila? Tunggu saja Covid-19 meledak lagi, lalu salahkan pemerintah, rumah sakit, dan negara," kata Mithal melalui Twitter, seperti dikutip Reuters, Selasa (15/6).
Dengan pencabutan lockdown ini, pemerintah memang mengizinkan mal buka sepenuhnya, sementara restoran boleh menerima pelanggan maksimal 50 persen dari total kapasitas.
(dea/dea)[Gambas:Video CNN]