Pandemi global Covid-19 yang terjadi sejak akhir 2019 silam menunjukkan warna penanganan dan ledakan kasus yang beragam hingga hari ini, Kamis (17/6).
Secara akumulatif, sejak Desember 2019, hingga hari ini per pukul 18.08 WIB, merujuk pada data di laman khusus badan kesehatan dunia (WHO), kasus Covid sedunia sudah mencapai angka 176.531.720, di mana sebanyak 3.826.181 berujung kematian.
Pencatatan data tak jauh berbeda juga diperoleh di situs Worldometer, di mana secara akumulatif telah ada 177.876.103 juta terinfeksi Covid, di mana di antaranya yang meninggal ada 3.850.408 juta orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Per hari ini, kasus Covid-19 di Indonesia sejak yang pertama diungkap pada 2 Maret 2020 secara akumulatif telah mencapai 1.950.276 orang. Dari jumlah itu sebanyak 1.771.220 di antaranya telah sembuh, 53.753 orang meninggal dunia, dan 125.303 orang lainnya masih dalam perawatan dan isolasi mandiri.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 per pukul 12.00 WIB hari ini terjadi ledakan penambahan kasus baru sebanyak 12.624, Kamis (17/6). Angka ini merupakan jumlah kasus harian tertinggi sejak Januari 2021. Jumlah kasus harian didapati lebih tinggi dari kasus hari ini terakhir pada 30 Januari dengan 14.518 kasus.
Beberapa hari terakhir kasus Covid-19 harian terpantau mulai mengalami kenaikan. Kasus sepanjang 15 Mei sampai 16 Juni terpantau naik secara perlahan. Angka kasus berkisar naik 2.000 hingga 9.000 orang dalam 24 jam.
Di negeri jiran, Malaysia, jumlah keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) di Intensive care unit (ICU) masih melebihi 100 persen. Otoritas negara tersebut menduga hal tersebut terjadi karena penularan Covid-19 varian baru yang semakin cepat di sana. Sebelumnya, Malaysia melaporkan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di ICU untuk pasien Covid-19 mencapai 104 persen pada Minggu (6/6).
"Kondisi [penularan varian baru] seperti itu menyebabkan semakin banyak pasien yang membutuhkan oksigen dan alat bantu pernapasan, terutama di kalangan kelompok rentan seperti lansia dan pasien dengan penyakit lain (komorbid)," ucap Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah dalam sebuah pernyataan, mengutip Straits Time, Rabu (16/6).
BOR mencapai 100 persen lebih bahkan saat negara itu melakukan penguncian wilayah (lockdown) total. Diketahui Malaysia memberlakukan lockdown sejak 1 Juni hingga 14 Juni 2021. Namun pemerintah memperpanjang pengetatan itu hingga 28 Juni, lantaran kasus harian masih tinggi.
Jepang mengatakan bahwa pihaknya akan melonggarkan pembatasan darurat di sembilan prefektur termasuk Tokyo di tengah kekhawatiran akan penyelenggaraan Olimpiade pada Juli mendatang akan memicu ledakan kasus baru Covid-19.
Reuters melaporkan bahwa panel ahli yang ditunjuk pemerintah sudah menyetujui rencana pelonggaran aturan di tujuh prefektur tersebut, namun status darurat yang membatasi kegiatan harus tetap diterapkan hingga 11 Juli nanti.
Namun, hasil jajak pendapat menunjukkan sebagian besar orang Jepang khawatir mengenai kemungkinan bahwa Olimpiade akan menyebarkan infeksi Covid-19. Terutama karena tingkat vaksinasi masih lebih rendah daripada di negara-negara kaya lainnya.
Direktur Jenderal Kementerian Ilmu Medis Thailand (MSD), Supakit Sirirak, mengatakan dari keseluruhan 496 temuan kasus varian Covid Delta, sebanyak 404 di antaranya terdeteksi di Bangkok.
MSD melaporkan ratusan kasus varian Delta itu terdeteksi di 20 provinsi dari penelusuran selama 7 April hingga 13 Juni 2021.
"Kami melihat pertanda peningkatan infeksi varian baru [Delta] yang kini ada di daftar kekhawatiran global karena tingkat infeksinya yang 40 persen lebih cepat ketimbang varian Alpha," tutur Supakit, seperti dilansir Bangkok Post.
Supakit kemudian merinci bahwa penularan varian Delta ini meningkat dari 8 persen pada minggu lalu menjadi 9 persen pada pekan ini.