Cerita Gerakan Saling Bantu di Negara Alami Lonjakan Covid-19

CNN Indonesia
Rabu, 07 Jul 2021 12:36 WIB
Masyarakat di sejumlah negara yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 berinisiatif saling bantu meringankan beban sesama.
Ilustrasi pasien Covid-19 di RSUD Bekasi. (CNNIndonesia/Safir Makki)

Indonesia

Kasus Covid-19 harian di Indonesia terus mencetak rekor tertinggi setiap harinya. Indonesia mencatat infeksi Covid-19 sebanyak 31.189 kasus dan 728 kematian pada Selasa (6/7).

Satgas Covid-19 mengatakan varian Delta jadi salah satu penyebab lonjakan kasus terjadi di Indonesia.

Akibat lonjakan kasus Covid-19, tak sedikit rumah sakit di berbagai daerah yang kerepotan. Tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 banyak yang sudah melebihi 90 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketersediaan tabung oksigen juga semakin dibutuhkan rumah sakit. Selain itu, peti jenazah kian sulit diperoleh untuk para pasien yang meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19.

Petugas Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat memindahkan tabung oksigen kedalam truk di tempat pengisian oksigen Aneka Gas Industri di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (1/6/2021). Pemprov DKI Jakarta mengerahkan kendaraan dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau kedinasan di DKI Jakarta untuk mendistribusikan oksigen ke berbagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19. Hal tersebut sebagai upaya mempercepat sirkulasi tabung oksigen yang sempat mengalami kelangkaan beberapa hari lalu akibat dari peningkatan harian kasus Covid-19 di DKI Jakarta. (CNN Indonesia/ Adi Maulana)Proses distribusi bantuan tabung oksigen bagi pasien Covid-19 di Jakarta. (CNN Indonesia/ Adi Maulana)

Melihat kondisi itu, banyak netizen Indonesia kerap mengunggah dan berbagi informasi soal ketersediaan rumah sakit, dan tabung oksigen di media sosial.

Berbagai informasi orang-orang yang membutuhkan donor darah, plasma darah, rumah sakit, dan bantuan lainnya juga kerap tersebar di berbagai platform mulai dari Twitter, Facebook, hingga Instagram.

Baru-baru ini, berbagai kelompok pemerhati perkembangan Covid-19 mulai Kawalcovid-19, PandemickTalk, LaporCovid-19, dan Kitabisa.com serta komunitas relawan covid lain menghadirkan layanan informasi lengkap melalui situs wargabantuwarga.com

Situs itu memuat berbagai informasi penting mulai dari tempat penyediaan oksigen, ketersediaan RS, info Puskesmas, hingga tempat donor plasma yang didapat dari informasi di media sosial atau tim di lapangan sehingga diperbarui secara berkala.


Iran

Sejumlah kelompok aktivis membentuk Kampanye Bernapas untuk menggalang dana agar dapat mengimpor lebih dari 500 ribu masker respirator N-95 dari China meski sempat terhalang birokrasi.

Selain itu, Kampanye Bernapas juga berupaya memproduksi peralatan APD mandiri di Teheran dan Yazd demi membantu minimnya pasokan dari pemerintah.


Eropa

Beberapa negara Eropa dengan kasus penularan Covid-19 sedang hingga rendah juga memiliki gerakan gotong royong masyarakat di tengah pandemi.

Di Belgia, negara Eropa dengan penduduk asing yang cukup tinggi, memiliki beberapa gerakan inisiatif spontan yang dilakukan warganya. Salah satu gerakan itu adalah Covid-solidarity.

Gerakan itu bertujuan membantu para warga lansia dan warga lainnya yang tengah melakukan isolasi mandiri tetap bisa memenuhi kebutuhan makanan dan pokok lain. Sekitar 7.000 relawan yang terdaftar memberikan jasa pengantaran bahan makanan dan kebutuhan lainnya bagi setidaknya 800 keluarga.

Di Brussel, sebuah aplikasi dikenal dengan LinkUp menyediakan meja dan perabotan bekas ke rumah sakit besar dan berbagai tempat perawatan warga lansia tanpa keluarga.

Sementara itu, di Norwegia, warga secara impulsif menggunakan media sosial untuk mengunggah iklan bantuan secara gratis. Beberapa warga lainnya bahkan menawarkan bantuan melalui media sosial kepada masyarakat yang tengah menjalani karantina untuk membeli makanan, merawat anjing mereka, atau sekedar menghibur anak-anak mereka.

Seorang musisi di Hungaria bernama Adam dengan sukarela memainkan musik dari balkon apartemennya setiap hari untuk menghibur para tetanggannya yang sama-sama tengah menjalani lockdown. Konser mini dengan tujuan serupa juga banyak diselenggarakan di kota-kota lainnya di Eropa.

Di Spanyol, salah satu negara Eropa yang terdampak pandemi corona cukup parah, Salah satu tokoh masyarakat, Francesco Torrado, dan 100 warga Spanyol lain bergabung dalam sebuah inisiatif lokal untuk memproduksi masker bedah dan sarung tangan buatan sendiri. Dalam beberapa hari, mereka mampu memproduksi 5.000 masker dan sarung tangan.

Ribuan masker itu pun dikirim ke rumah sakit dan klinik dengan bantuan kepolisian.

(rds/ayp)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER