Cerita Gerakan Saling Bantu di Negara Alami Lonjakan Covid-19

CNN Indonesia
Rabu, 07 Jul 2021 12:36 WIB
Ilustrasi pasien Covid-19 di India. (REUTERS/FRANCIS MASCARENHAS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Masyarakat di sejumlah negara, terutama yang mengalami penguncian wilayah (lockdown) atau pembatasan kegiatan akibat kasus infeksi harian virus corona (Covid-19) yang tinggi, membuat beberapa terobosan untuk saling membantu di tengah masa pandemi.

Ketimbang hanya mengandalkan pemerintah, warga di beberapa negara itu secara sukarela ikut memulai gerakan sosial. Seperti menyebarkan informasi mulai dari posko bantuan, data ketersediaan tempat tidur rumah sakit, hingga membuka jasa membeli keperluan rumah tangga bagi keluarga yang tengah melakukan isolasi mandiri.

Berikut daftar negara dengan sejumlah gerakan masyarakat saling membantu di masa Covid-19.

India

India menjadi salah satu negara paling terdampak pandemi corona, terutama ketika gelombang kedua infeksi Covid-19 yang lebih menular menyerang negara Asia Selatan itu.

Kemunculan varian Delta corona dan sikap abai masyarakat soal protokol kesehatan yang tinggi memicu gelombang kedua infeksi Covid-19 yang lebih parah di India sejak April lalu.

Tenaga medis dan rumah sakit kolaps. Beberapa pasien bahkan terpaksa dirawat di luar gedung RS. Tingkat kematian Covid-19 pun semakin tinggi hingga membuat layanan krematorium harus beroperasi 24 jam setiap hari.

Di tengah kesulitan itu, sejumlah komunitas masyarakat di India masih membuka bantuan kemanusiaan bagi warga yang membutuhkan.

Pasien Covid-19 di India. (REUTERS/DANISH SIDDIQUI)

Sebagai contoh, sejumlah masjid di Kota Mumbai menawarkan tabung oksigen gratis kepada para pasien Covid-19 terutama yang terpaksa dirawat di rumah dengan saturasi oksigen rendah. Melansir Times of India, hal itu dilakukan demi meringankan beban rumah sakit yang sudah penuh dengan lonjakan pasien.

Beberapa warga dan komunitas sipil lainnya membuka bank bantuan dengan menyediakan sejumlah makanan dan kebutuhan dasar lain bagi pasien Covid-19 yang tengah karantina di rumah, terutama yang tinggal tanpa keluarga. Para dermawan itu akan mengantarkan makanan dan kebutuhan lainnya hingga pintu rumah para pasien Covid-19.


Malaysia

Warga Malaysia ramai-ramai menggencarkan kampanye kibar bendera putih untuk saling membantu menghadapi masa sulit, terutama karena lockdown yang kian ketat demi meredam kasus Covid-19.

Gerakan ini bermula dari akhir Juni lalu, tepatnya ketika Malaysia mulai berencana menerapkan lockdown ketat.

Saat itu, sejumlah warganet Malaysia menggaungkan kampanye kibar bendera putih sebagai pertanda jika ada warga yang membutuhkan bantuan di tengah kesulitan akibat pengetatan aturan.

"Kibarkan bendera putih jika kalian butuh bantuan makanan atau kebutuhan penting lainnya. Jangan mengambil tindakan yang akan menyakiti diri sendiri dan orang yang kalian cintai," demikian kutipan di poster promosi gerakan bendera putih yang dikutip Malay Mail.

Ilustrasi gerakan Bendera Putih di tengah masa penguncian wilayah (lockdown) akibat Covid-19 di Malaysia. (AP/Vincent Thian)

"Jangan stres. Tak perlu malu untuk meminta bantuan. Kibarkan saja bendera putih. Biarkan orang lain membantumu."

Sejak kampanye itu digaungkan, berbagai kelompok masyarakat langsung bergerak. Swalayan 99 Speedmart bahkan ikut serta meramaikan kampanye Bendera Putih ini dengan menyediakan 1.000 paket makanan setiap hari.

Mereka bahkan menawarkan jasa antar paket makanan tersebut selama 24 jam bagi warga yang tinggal di dekat gerai 99 Speedmart.

Baca lanjutannya di halaman berikutnya >>>

Cerita Gerakan Saling Bantu di Negara Alami Lonjakan Covid-19


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :