Jatuh Bangun India Tangani Pandemi Covid-19

CNN Indonesia
Kamis, 08 Jul 2021 12:33 WIB
Ilustrasi pasien Covid-19 di India dirawat di bajaj. (REUTERS/AMIT DAVE)
Jakarta, CNN Indonesia --

Di saat gelombang II infeksi virus corona (Covid-19) belum mereda, India dihadapkan dengan masalah baru usai 12 menteri kabinet Perdana Menteri Narendra Modi kompak mengundurkan diri.

Satu dari 12 menteri yang mundur itu adalah Menteri Kesehatan Harsh Vardhan yang menjadi sorotan di tengah gelombang pandemi Covid-19 India.

Saat ini India menjadi negara dengan kasus infeksi akibat Covid-19 tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

India mengonfirmasi kasus pertama Covid-19 yang terdapat di negara bagian Kerala pada 30 Januari 2020. Kasus pertama Covid-19 itu terdiri dari tiga mahasiswa kedokteran India yang baru pulang dari Wuhan, kota di China yang menjadi tempat kemunculan dan penyebaran virus corona pertama kali.

Pemerintah India baru menerapkan penguncian wilayah total (lockdown) di Kerala pada 23 Maret, disusul tahap nasional dua hari setelahnya. Sejak itu, India memperketat mobilitas penduduk dengan menerapkan jam malam dan memberi hukuman.

Pada 10 Juni, jumlah kasus Covid-19 yang sembuh melampaui kasus aktif untuk pertama kalinya. Tingkat infeksi corona pun berangsur turun sejak September 2020 seiring dengan jumlah kasus baru dan aktif.

Namun, pertengahan September, infeksi Covid-19 kembali melonjak dengan lebih dari 90 ribu kasus baru dilaporkan per hari. Penularan corona kembali turun hingga di bawah 15 ribu pada akhir 2020 dan semakin turun pada Januari 2021.

Beberapa pihak menganggap penurunan infeksi corona di India saat itu terjadi salah satunya berkat percepatan vaksinasi corona yang dilakukan pemerintah meski tingkat imunisasi tidak begitu tinggi.

Sejak awal tahun, pemerintah India juga telah membuka kembali sekolah secara bertahap, para politikus juga kembali berkampanye, hingga tamu undangan sudah bisa ikut berdansa di pesta pernikahan.

Jejeran pasien Covid-19 di rumah sakit India. (REUTERS/Danish Siddiqui)

"Musim dingin (keterpurukan akibat pandemi) segera akan menjadi musim panas yang gemilang," kata Bank Sentral India dalam buletin pada 21 Januari lalu seperti dikutip TIME.

Namun, kenyataannya, dua bulan kemudian terhitung pertengahan April, India mulai mencatat lonjakan kembali infeksi corona harian. Pada 21 April lalu, India mencatat 300 ribu kasus corona baru dalam sehari.

Sejak itu, India terus mencatat infeksi Covid-19 sebanyak lebih dari 200 ribu kasus setiap hari. Ribuan pasien Covid-19 juga meninggal dunia setiap harinya.

Gelombang kedua virus corona ini pun sontak membuat sistem kesehatan India yang tidak sepenuhnya kondusif kian rentan hingga kolaps. Banyak pasien yang tidak mendapatkan tempat tidur rumah sakit sehingga terpaksa dirawat di luar RS hingga di bawah pohon.

Layanan krematorium India juga terus dipecut beroperasi selama 24 jam selama sepekan untuk melakukan kremasi jasad pasien Covid-19 yang terus berdatangan.

Baca lanjutannya di halaman berikutnya >>>

Jatuh Bangun India Tangani Pandemi Covid-19


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :

TOPIK TERKAIT