Tokyo melaporkan 1.359 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir hingga hari ini, Jumat (23/7), ketika upacara pembukaan Olimpiade akan digelar di Ibu Kota Jepang itu.
Kasus Covid-19 di hari pembukaan Olimpiade ini masih terbilang tinggi meski lebih rendah dari sehari sebelumnya.
Pada Kamis (22/7), Tokyo mencatat rekor kasus harian dalam tujuh bulan terakhir dengan 1.979 infeksi corona baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibu kota Jepang itu memang sedang menghadapi gelombang infeksi Covid-19 saat Olimpiade berlangsung.
Lihat Juga : |
Dari ajang Olimpiade saja, ada 106 orang yang dinyatakan positif Covid-19. Saat ini, ada sekitar 11 ribu atlet, staf, dan media yang berada di Wisma Atlet.
Olimpiade Tokyo 2020 ini pun menuai banyak kekhawatiran, mengingat lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di sejumlah negara, termasuk di Jepang.
Banyak warga yang cemas soal potensi penularan Covid-19 karena varian Delta yang lebih menular. Namun, panitia Olimpiade dan pemerintah Jepang tetap menggelar acara olahraga dunia itu.
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, mengaku telah diberi tahu berkali-kali akan lebih baik untuk membatalkan Olimpiade. Namun, ia tetap pada pendiriannya.
"Hal paling sederhana dan termudah adalah berhenti. (Tapi) tugas pemerintah adalah mengatasi tantangan," kata Suga kepada The Wall Street Journal, Selasa (20/7).
Ia kemudian mengklaim kasus di negaranya lebih sedikit ketimbang di negara-negara lain.
"Jika Anda membandingkan jumlah infeksi kami dengan negara-negara di luar negeri, kami memiliki lebih sedikit kasus secara keseluruhan," tuturnya.
Meski demikian, pada 8 Juli lalu, Suga mendeklarasikan status darurat Covid-19 di Tokyo imbas lonjakan virus corona yang dipicu varian Delta.
Status darurat itu terus diperpanjang hingga 22 Agustus mendatang. Sejumlah aturan pun diterapkan seperti kafe dan restoran ditutup, pusat perbelanjaan, dan tempat wisata diminta tutup lebih awal.
Hingga kini, total kasus Covid-19 di Tokyo mencapai 195 ribu dengan 2.259 kematian.
(isa/has)