Anak-anak Perempuan Afghanistan Kembali ke Sekolah di Herat

CNN Indonesia
Rabu, 18 Agu 2021 20:01 WIB
Setelah direbut kelompok Taliban sebelum Kabul, sekolah-sekolah di kota perbatasan Afghanistan-Iran, Herat, tampak sudah dipenuhi siswa kembali.
Ilustrasi. Setelah direbut kelompok Taliban sebelum Kabul, sekolah-sekolah di kota perbatasan Afghanistan-Iran, Herat, tampak sudah dipenuhi siswa kembali.(REUTERS/AHMAD MASOOD)

Herat, sebuah kota yang dekat dengan perbatasan Afghanistan-Iran sendiri selama ini dikenal lama menjadi pengecualian dari kosmopolitan kota-kota di pusat yang lebih konservatif.

Oleh karena itu, sebelum gejolak karena perkembangan Taliban ingin menguasai lagi Afghanistan, di Herat para perempuan dan anak perempuan berjalan lebih bebas di jalanan; hadir di sekolah dan perguruan tinggi yang memang terbilang banyak di kota yang terkenal dengan seni tersebut.

Salah seorang kepala sekolah di Herat, Basira Basiratkha mengungkapkan optimismenya atas kondisi ke depan dengan hati-hati. Di satu sisi, dia mengaku bersyukur kepada Tuhan sekolahnya boleh buka kembali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Siswa-siswa kami yang terkasih menghadiri kelas mereka dalam jumlah besar sambil berpegang pada jilbab Islami," katanya.

Namun, masa depan jangka panjangnya tetap tidak pasti.

Pasalnya, saat Taliban berkuasa pada dekade 1990an silam, sebagian besar perempuan dan anak perempuan tidak diberi pendidikan dan pekerjaan.

Kemudian, penutup wajah penuh menjadi wajib di depan umum, dan wanita tidak bisa meninggalkan rumah tanpa pendamping pria.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan pemerintahan baru akan segera dibentuk, meski tak memberikan rincian lebih lanjut dan hanya menyebut kelompoknya akan menggandeng seluruh pihak.

Ia juga mengatakan memberi kesempatan kepada perempuan untuk terlibat di pemerintahan.

"(Kami) Berkomitmen untuk membiarkan perempuan bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip Islam," tutur MUjahid.

Taliban disebut berusaha menunjukkan sikap menahan diri dan lebih moderat.

Meskipun Mujahid menyatakan kali ini mereka akan berbeda dalam menjalankan pemerintahan, namun rakyat di Afghanistan--terutama perempuan--masih bertanya-tanya langkah ke depannya.

Bahkan, banyak pula warga-warga yang membeli lagi busana-busana tradisional, terutama perempuan yang berburu burkak karena takut akan Taliban. Ramai pula yang bermaksud melarikan diri dari Afghanistan, hingga berebut mendapatkan kursi di bandara Kabul.

(afp/kid)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER