Kepala Manajemen Proyek Biometrik Pentagon William Graves mengatakan bahwa seluruh basis data di Afghanistan dihapus dengan perangkat lunak penghapus data tingkat militer.
Mantan pejabat keamanan Afghanistan juga menuturkan bahwa data yang terkumpul dari penyadapan internet dan telekomunikasi yang dilakukan Badan Intelijen Afghanistan di negara itu sejak tahun 2001 juga telah dihapus.
Taliban mengatakan bahwa mereka tidak tertarik untuk melakukan balas dendam. Mereka menuturkan bahwa saat ini mereka hanya fokus pada pemulihan ekonomi dan pencairan aset di luar negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taliban juga menyadari bahwa mereka sedang diawasi dunia, terutama dalam menggunakan data yang diwariskan pemerintahan sebelumnya.
Walaupun begitu, Taliban tetap memberlakukan beberapa pembatasan bagi perempuan. Namun, tidak ditemukan indikasi terkait penganiayaan warga Afghanistan yang dilakukan secara sistematis.
Tak hanya Taliban yang berpotensi menyalahkan gunakan data tadi. Profesor Universitas Boston John Woodward mengkhawatirkan data tersebut dapat diraih dan digunakan oleh badan intelijen yang bermusuhan dengan AS.
"ISI (Intelijen Pakistan) akan tertarik untuk mengetahui siapa yang bekerja untuk Amerika," kata Woodward dalam APNews.
(pwn/bac)