Pentolan Taliban Diisukan Tewas sampai Korut Uji Rudal Lagi
Sejumlah peristiwa meramaikan berita internasional pada Rabu (15/9), mulai dari Taliban melarang perempuan Afghanistan bekerja bersama laki-laki, Korea Utara uji coba rudal balistik lagi, hingga pentolan Taliban disebut tewas gegara konflik internal.
1. Taliban Larang Perempuan Bekerja Bersama Pria
Seorang petinggi Taliban mengatakan perempuan Afghanistan seharusnya tidak diizinkan bekerja bersama pria.
Waheedullah Hashimi, tokoh senior Taliban, menegaskan bahwa kelompoknya akan sepenuhnya menerapkan hukum Islam meski ada tekanan dari komunitas internasional untuk mengizinkan kaum perempuan bebas bekerja.
"Kami telah berjuang selama hampir 40 tahun untuk membawa sistem hukum syariah ke Afghanistan. Syariah tidak mengizinkan pria dan wanita untuk berkumpul atau duduk bersama di bawah satu atap," kata Hashimi soal hukum Islam berdasarkan interpretasinya.
"Laki-laki dan perempuan tidak bisa bekerja bersama-sama. Itu jelas. Mereka tidak diizinkan datang ke kantor dan bekerja di kementerian kami," paparnya menambahkan.
2. Kapal Perang China Dikabarkan Mendekati Alaska
Kapal perang milik Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China dikabarkan memasuki wilayah perairan internasional di dekat Alaska, pada Minggu (12/9) waktu setempat.
Informasi ini didapatkan dari laporan situs web yang berafiliasi dengan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, tetapi laporan ini dihapus pada Senin (13/9).
Kabarnya, kapal perang ini digunakan untuk pelatihan laut jauh armada pertahanan laut PLA, tutur salah satu analis China. Peristiwa ini juga dapat diartikan sebagai balasan China terhadap tindakan provokasi militer AS sebelumnya di wilayah China atas nama kebebasan navigasi.
3. Korut Uji Rudal Balistik Lagi, Korsel-Jepang Kalang Kabut
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan Korea Utara telah menembakkan dua rudal balistik yang tidak dikenal dari pantai timurnya pada Rabu (15/9) pagi.
Intelijen Korsel dan Amerika Serikat saat ini masih mencari informasi dan menganalisis peluncuran rudal balistik Korut tersebut.
Sementara itu, pasukan penjaga pantai Jepang juga mengatakan bahwa objek yang ditembakkan Korut bisa jadi rudal balistik. Meski begitu, baik Korsel dan Jepang belum membeberkan detailnya.
Korsel mengatakan terus memantau ketat gerak-gerik militer Korut sambil terus bekerja sama dengan AS menyiagakan kesiapan pertahanannya.
Di Jepang, Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan peluncuran rudal balistik hari ini "keterlaluan" dan mengutuk tindakan Korut tersebut karena mengancam keamanan kawasan.
4. Petinggi Taliban Diisukan Tewas akibat Konflik Internal
Salah satu petinggi sekaligus pendiri Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, sempat diisukan tewas dalam baku tembak di antara fraksi kelompok tersebut.
Belakangan muncul desas-desus bahwa Taliban tengah menghadapi perpecahan internal, di mana kubu pendukung Baradar bentrok dengan kubu pendukung Sirajuddin Haqqani, yang merupakan pemimpin Jaringan Haqqani.
Baradar dan Haqqani merupakan dua petinggi senior Taliban yang disegani. Dalam pemerintahan baru Afghanistan, Baradar menjabat sebagai wakil perdana menteri, sementara Haqqani menjabat sebagai menteri dalam negeri.