Selandia Baru Larang Kapal Nuklir Australia Masuk Wilayahnya

CNN Indonesia
Jumat, 17 Sep 2021 10:19 WIB
Larangan itu disampaikan Selandia Baru menanggapi rencana AS-Inggris mempersenjatai Australia dengan kapal selam bertenaga nuklir.
PM Selandia Baru, Jacinda Ardern. (Foto: Associated Press)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern melarang kapal selam bertenaga nuklir Australia masuk dalam perairan negaranya.

Larangan itu disampaikan Ardern menanggapi rencana Amerika Serikat dan Inggris mempersenjatai Australia dengan kapal selam bertenaga nuklir dalam kemitraan pertahanan baru ketiga negara yang diumumkan Rabu (15/9).

"Tentu saja mereka tidak bisa masuk ke perairan internal kami. Tidak ada kapal yang sebagian atau seluruhnya didukung oleh energi nuklir dapat memasuki perbatasan kami kita," kata Ardern seperti dikutip Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya senang melihat rekan dekat kami (AS, Inggris, Australia) mengalihkan perhatian kepada wilayah kami. Ini adalah wilayah yang diklaim banyak pihak dan ada peran yang dapat dimainkan pihak lain di sini untuk menjaga wilayah kami. Namun, kami akan melihat masalah ini dari pandangan stabilitas," ujar Ardern menambahkan.

Ardern mengatakan ia telah berbicara via telepon dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison terkait kemitraan baru dengan AS-Inggris itu.

Ardern menyampaikan, pelarangan ini tidak akan mengubah kerja sama Selandia Baru dan ketiga negara tersebut sebelumnya yakni Five Eyes.

Five Eyes merupakan kelompok intelijen pasca-perang dinginyang beranggotakan Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, dan Selandia Baru.

"Ini bukan peningkatan perjanjian. Ini tidak mengubah hubungan kami sebelumnya, termasuk Five Eyes atau kemitraan dekat kami dengan Australia dalam masalah pertahanan," tutur Ardern.

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan kemitraan keamanan baru antara ketiga negara.

Beberapa program kemitraan itu adalah membantu Australia membangin kapal selam bertenaga nuklir hingga mengerahkan sistem rudal tomahawk ke Negeri Kanguru.

Kerja sama ini dinilai sebagai salah satu cara AS dan sekutu melawan pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik.

Ketiga pemimpin negara itu menegaskan kapal selam yang dibuat tidak akan dipersenjatai dengan nuklir. Kapal selam ini hanya menggunakan sistem propulsi atau reaktor nuklir yang bertujuan menjaga diri dari ancaman keamanan di masa depan.

Namun, kerja sama ini menuai kontra dari berbagai pihak, salah satunya China dan Prancis.

Prancis menuduh Australia mengkhianati mereka atas kesepakatan pembuatan kapal selam besar antara keduanya. Sebab, kesepakatan itu jalan di tempat hingga akhirnya kini Australia menjalin kemitraan baru dengan AS-Inggris.

Tak hanya Prancis yang marah, China juga menilai kesepakatan itu sebagai ancaman yang sangat tidak bertanggung jawab terhadap stabilitas regional.

Sementara itu, Uni Eropa kecewa karena mereka tak dilibatkan dalam kerja sama ini.
"Kami kecewa tidak diberi tahu, tidak menjadi bagian dari pembicaraan ini," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell, dikutip dari AFP.



(pwn/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER