Prancis menuduh Australia dan Amerika Serikat (AS) berbohong atas hancurnya kontrak pembelian Australia terhadap kapal selam Prancis. Saat ini tengah terjadi krisis antara sekutu ini setelah Prancis memutuskan menarik duta besar di kedua negara itu.
Saat diwawancarai media Prancis, Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, tidak mengindikasikan krisis mereda.
"Telah terjadi kebohongan, duplikasi, pelanggaran besar terhadap kepercayaan dan penghinaan. Ini tidak akan berhasil," kata Le Drian dilansir dari AFP, Minggu (19/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menggambarkan penarikan duta besar untuk pertama kalinya dalam sejarah hubungan diplomatis ketiga negara adalah simbol yang menunjukkan betapa tidak bahagianya Prancis dalam situasi ini.
Sebelumnya dilaporkan Prancis telah menarik duta besarnya di Australia dan AS pada Jumat lalu imbas masalah batalnya kontrak pembelian kapal selam.
Le Drian menjelaskan saat itu Presiden Emmanuel Macron memanggil para duta besar setelah Australia membatalkan kesepakatan membeli kapal selam Prancis namun kemudian membeli kapal selam dari AS.
Le Drian menyebut penarikan duta besar itu dilakukan 'secepatnya' setelah menanggapi serius keputusan Australia dan AS itu yang diumumkan pada 15 September.
Dia juga bilang Australia dan Prancis punya kesepakatan tentang kapal selam sejak 2016 dan pengabaian proyek ini dikatakan tak bisa diterima antara sekutu.
"Konsekuensinya memengaruhi konsep yang kami miliki tentang aliansi kami, kemitraan kami, dan pentingnya Indo-Pasifik bagi Eropa," kata Le Drian disitat dari AFP, Sabtu (18/9).
Presiden AS Joe Biden sebelumnya sudah mengumumkan aliansi pertahanan baru Australia-AS-Inggris pada Rabu. Ini membuat AS melakukan ekspansi teknologi kapal selam nuklir ke Australia begitu pula dengan pertahanan siber, kecerdasan buatan, dan kemampuan bawah laut.
Langkah ini bikin Prancis geram sebab kehilangan kontrak memasok kapal selam konvensional ke Australia senilai US$36,5 miliar saat ditandatangani pada 2016.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan 'menyesali' keputusan Prancis menarik duta besarnya. Dia mengatakan bakal menyelesaikan perbedaan dengan Prancis seperti sudah dilakukan sepanjang aliansi keduanya.
Juru bicara kementerian luar negeri AS Ned Price mengatakan masalah ini akan dibahas di 'tingkat senior', termasuk di Majelis Umum PBB pekan depan yang akan dihadiri Le Drian dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
(fea)