ANALISIS

Kapal Selam Nuklir, Siasat AS-Sekutu dan Luka Hati Prancis

CNN Indonesia
Selasa, 21 Sep 2021 07:15 WIB
Sempat optimistis dengan Joe Biden, kekhawatiran Uni Eropa ditinggal AS kian kuat. Siasat AS dan sekutu untuk membendung China tak sejalan dengan Uni Eropa.
Ilustrasi bendera Uni Eropa. (AFP/Francois Walschaerts)

Sebelum kesepakatan AUKUS tercapai, Uni Eropa sebenarnya ingin melawan China dengan strategi berbeda, yaitu lebih persuasif.

"Jika ingin melihat sisi baiknya, [tindakan AS] ini mungkin hanya dianggap kasar, tapi yang buruk, tindakan ini mengonfirmasi bahwa mereka tak dianggap serius sebagai pemain geopolitik, meski ambisi global mereka sangat besar," tulis McGee.

Sejumlah pengamat menganggap sikap AS ini menunjukkan bahwa Uni Eropa memang belum terlalu diperhitungkan di panggung dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Institut Austria untuk Kebijakan Eropa dan Keamanan, Velina Tchakarova, juga mengamini anggapan ini, karena AS lebih memilih bekerja sama dengan Inggris, yang baru saja keluar dari Uni Eropa.

"Kenyataan bahwa AS lebih ingin menghabiskan modal politik dan investasi keamanan juga hubungan pertahanan dengan Inggris dan Australia sebelum menghubungi Uni Eropa sangat menunjukkan sikap [AS] itu," ucap Velina Tchakarova.

Tchakarova menganggap, seharusnya Uni Eropa lah yang bekerja lebih keras membawa pengaruh di kawasan agar bisa diperhitungkan di panggung dunia.

"Jelas bahwa Uni Eropa harus menjadi aktor keamanan di Indo-Pasifik terlebih dulu agar dapat dianggap serius oleh rekan-rekan mereka di Anglosphere," katanya.


HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER