KILAS INTERNASIONAL

Taliban Minta Ikut Sidang PBB sampai AS Setop Bantu Israel

CNN Indonesia
Kamis, 23 Sep 2021 06:24 WIB
Taliban menuntut ingin ikut serta dalam sidang PBB hingga AS sampai AS setop bantu militer Israel meramaikan berita internasional Rabu (22/9).
Taliban menunjuk duta besar Afghanistan baru agar bisa mengikuti sidang Majelis Umum PBB. (Foto: AFP/ALEXANDER ZEMLIANICHENKO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah peristiwa meramaikan berita internasional pada Rabu (22/9) mulai dari Taliban menuntut ingin mengikuti sodang Majelis Umum PBB, Perdana Menteri Justin Trudeau menang pemilu Kanada lagi meski gagal raih mayoritas suara, sampai Amerika Serikat setop bantuan militer untuk Israel.


1. Taliban Minta Ikut Sidang Majelis Umum PBB, Tunjuk Dubes Baru

Taliban meminta agar dapat mewakili pemerintah Afghanistan di sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang kini sedang berlangsung di New York, Amerika Serikat. Mereka pun menunjuk duta besar baru Afghanistan untuk PBB.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengatakan kepada AFP bahwa Amir Taliban, Khan Muttaqi, menyampaikan permintaan itu melalui surat kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam surat itu, nama Muttaqi disebut sebagai Menteri Luar Negeri Afghanistan. Ia "meminta berpartisipasi" dalam debat tingkat tinggi.

Sementara itu, duta besar pemerintahan Afghanistan yang dilengserkan oleh Taliban juga meminta agar dapat ikut serta dalam sesi debat umum.

PBB pun sedang mempertimbangkan pihak mana yang bakal mereka anggap sebagai perwakilan Afghanistan.


2. Trudeau Menang Pemilu Kanada, Gagal Rebut Mayoritas Parlemen

Perdana Menteri Justin Trudeau berhasil mempertahankan jabatannya setelah menang dalam pemilihan umum sela Kanada pada Senin (20/9). Namun, partainya gagal merebut mayoritas parlemen.

Sebagaimana dilansir Reuters, Trudeau dipastikan bakal kembali memegang kendali pemerintahan Kanada setelah Partai Liberal yang ia pimpin meraih suara terbanyak dalam pemilu.

Berdasarkan data pemerintah, Partai Liberal menang di 156 dari 338 daerah pemilihan. Rival terberat Liberal, Partai Konservatif, hanya berhasil merebut suara 119 daerah pemilihan.

Secara keseluruhan, ada 338 kursi untuk mewakili tiap daerah di parlemen Kanada. Untuk memegang mayoritas, satu partai harus mengantongi setidaknya 170 kursi.

Dengan hasil pemilu kali ini, partai Trudeau gagal meraih mayoritas. Para pengamat pun menganggap Trudeau akan kian sulit meloloskan berbagai program pemerintah.

3. Gempa 6,0 Magnitudo Guncang Australia, Warga Melbourne Panik

Gempa bumi berkekuatan 6,0 magnitudo melanda wilayah dekat Melbourne, Australia, pada Rabu (22/9), memicu kepanikan dan menyebabkan kerusakan bangunan.

Badan Geofisika Australia melaporkan pusat gempa berada di dekat kota Mansfield, negara bagian Victoria, sekitar 200kilometer timur laut Melbourne. Gempa ini terjadi pada kedalaman 10 kilometer.

Warga di Melbourne pun panik dan langsung berlarian keluar gedung ketika gempa terjadi.

Foto dan rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan puing-puing menghalangi salah satu jalan utama di Melbourne.

Sementara itu, warga di bagian utara kota juga mengeluhkan listrik padam. Beberapa mengatakan mereka sudah dievakuasi dari gedung.


4. Xi Jinping Balas Pernyataan Biden, Kritik Intervensi Militer

Presiden China Xi Jinping menanggapi pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Dalam pertemuan Majelis Umum PBB kemarin, ia mengatakan bahwa perselisihan antar negara perlu ditangani lewat dialog dan kerja sama. Namun, ia juga mengkritik pendekatan militer atas nama demokrasi.

"Keberhasilan satu negara tidak harus berarti kegagalan negara lain," kata Xi dalam pidatonya, dikutip APNews.

"Dunia cukup besar untuk mengakomodasi perkembangan dan kemajuan bersama semua negara."

Walaupun begitu, China tetap mengkritik AS terkait invasinya di Afghanistan.

"Perkembangan terakhir dalam situasi global menunjukkan sekali lagi bahwa intervensi militer dari luar dan apa yang disebut transformasi demokrasi tidak membawa apa-apa selain kerugian," kata Xi, merujuk pada peristiwa di Afghanistan setelah penarikan militer AS pada bulan lalu.

Pernyataan ini diucapkannya setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa dirinya tidak berniat untuk memulai perang dingin baru.
"Kami tidak mencari Perang Dingin baru atau dunia yang terbagi menjadi blok-blok kaku," katanya.


5. AS Hapus Bantuan Rp14,2 Triliun untuk Militer Israel

Amerika Serikat menghapus bantuan untuk militer Israel sebesar US$1 miliar atau sekitar Rp14,2 triliun dari rancangan undang-undang anggaran karena sejumlah anggota dewan perwakilan merasa keberatan.

Reuters melaporkan, para anggota parlemen menghapus bantuan itu dari rancangan anggaran pengeluaran negara dalam rapat pada Selasa (21/9).

Awalnya, sempat terjadi perdebatan sengit antara dua pihak di dalam Partai Demokrat di DPR. Beberapa anggota Partai Demokrat keberatan dengan salah satu ketentuan dalam RUU anggaran sementara itu. Poin tersebut terkait dengan penyediaan dana bantuan tambahan bagi Israel untuk penyegaran sistem pertahanan rudal Iron Dome mereka.

Para anggota DPR dari partai Demokrat keberatan dengan kebijakan ini lantaran banyak korban Palestina berjatuhan saat terjadi saling serang antara Israel dan kelompok Hamas di Jalur Gaza.



(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER