Tak Hanya Taliban, ISIS Kemungkinan Warisi Senjata AS

CNN Indonesia
Jumat, 24 Sep 2021 14:27 WIB
Tak hanya Taliban, ISIS kemungkinan mendapatkan senjata bekas Amerika Serikat (AS) selama melakukan invasi di Afghanistan.
Para milisi Taliban saat menguasai rumah mantan Wakil Presiden Afghanistan, Rashid Dostum. (AFP/WAKIL KOHSAR)

Tak hanya senjata, AS juga meninggalkan data biometrik di negara itu. Database biometrik ini berpotensi digunakan Taliban untuk mencari warga Afghanistan maupun luar negeri yang mendukung pendudukan AS di negara itu.

Melansir AP News, ada indikasi data pemerintah Afghanistan sebelumnya mungkin telah digunakan Taliban sejak berkuasa kembali pada 15 Agustus. Data itu dikhawatirkan untuk identifikasi dan intimidasi warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan AS.

Direktur Layanan Publik Seth Moulton Neesha Suarez bahwa sejumlah warga Afghanistan, terutama yang bekerja dengan AS sebelumnya, menerima panggilan telepon, teks, dan pesan WhatsApp yang tidak menyenangkan dan mengancam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walaupun data itu hanya dapat diakses oleh pihak berwenang, Taliban dapat meretasnya bila mereka tidak menemukan orang yang mau membuka data itu.

Tak hanya Taliban yang berpotensi menyalahkan gunakan data tadi. Profesor Universitas Boston John Woodward mengkhawatirkan data tersebut dapat diraih dan digunakan oleh badan intelijen yang bermusuhan dengan AS.

"ISI (Intelijen Pakistan) akan tertarik untuk mengetahui siapa yang bekerja untuk Amerika," kata Woodward dalam AP News.

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER