Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, menyebut tawaran Amerika Serikat (AS) untuk berdialog dengan pihaknya tak lain merupakan trik murahan.
Mengutip dari media resmi Korut via AFP, Kim Jong-un menuduh pemerintah Joe Biden melanjutkan kebijakan bermusuhan dengan Korut.
Lihat Juga : |
Pembicaraan antara Pyongyang dan Washington secara efektif terhenti sejak kegagalan KTT Hanoi 2019 antara Kim dan presiden saat itu Donald Trump mengenai keringanan sanksi dan yang Korea Utara akan rela berikan sebagai imbalannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bawah Biden, AS secara berulang menawarkan pertemuan dengan perwakilan Korut, kapan pun dan dimanapun tanpa prasyarat, sembari menyinggung denuklirisasi.
Namun, Kim mengecam deklarasi itu tak lebih dari trik murahan untuk mengelabui masyarakat internasional dan menyembunyikan sikap permusuhan degan Korut.
Pemerintahan baru AS disebut Kim tetap menebar kebijakan bermusuhan dan tak ada perubahan sikap dibandingkan masa lalu.
"Namun, (AS saat ini) menggunakan cara yang lebih licik dalam melakukannya," demikian pernyataan Kim dalam pidato Majelis Rakyat Tertinggi Korut.
Pyongyang telah menunggu waktunya dalam beberapa bulan terakhir karena menilai pemerintah Biden dan fokus pada masalah domestik.
Untuk memberikan tekanan kepada Korsel dan AS, pemerintah Korut pun baru saja meluncurkan misil dengan kecepatan hipersonik. Rudal hipersonik itu diklaim bisa membawa proyektil berdaya ledak nuklir.
Mengutip dari AP, uji coba yang dilakukan di Toyang-ri, Provinsi Jagang pada Selasa (28/9) dalam rangka mengembangkan kemampuan militer Korut.
Sebelumnya, jenis rudal yang diluncurkan Korut tak teridentifikasi. Media Korut kemudian merilis gambar rudal dan mengklaim sebagai jenis hipersonik.Peluncuran rudal itu merupakan uji coba ketiga Korut pada September ini.
(bac)