Korea Utara dikabarkan melonggarkan penutupan perbatasan negaranya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga tengah memproses pengiriman bantuan medis Covid-19 ke Pyongyang.
Reuters melaporkan, WHO mengatakan telah memulai pengiriman bantuan medis tersebut melalui pelabuhan Dalian di China, yang dekat dengan perbatasan Korea Utara.
Lihat Juga : |
"Untuk mendukung DPR Korea dengan pasokan medis COVID-19 penting, WHO memulai pengiriman melalui pelabuhan Dalian, China untuk penimbunan strategis dan pengiriman lebih lanjut ke DPR Korea," tutur WHO.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DPR Korea sendiri adalah nama resmi Korea Utara.
Namun, WHO tidak merinci apakah bantuan itu benar-benar sampai ke Korea Utara.
Sebelumnya, Korut mengklaim negaranya telah menguji 40.700 orang terkait virus corona hingga 23 September. Semuanya mendapatkan hasil tes negatif, dilansir Associated Press.
Para ahli berpendapat, epidemi di Korea Utara bisa menghancurkan negara itu, mengingat sistem perawatan kesehatan yang buruk dan kurangnya peralatan medis.
Korut sendiri menerapkan pembatasan ketat untuk menghadapi pandemi Covid-19. Namun, negara itu tidak menunjukkan permintaan vaksinasi bagi masyarakatnya. Cukup aneh, mengingat berbagai negara tengah berlomba-lomba mengamankan vaksin bagi masyarakat mereka.
Tak hanya itu, UNICEF menyebutkan pada bulan lalu bahwa Korea Utara memberikan jatah sekitar tiga juta vaksin Sinovac miliknya untuk dikirimkan ke negara lain yang terkena dampak parah akibat virus.
Lihat Juga : |
Sementara itu, pejabat di Korea Selatan dan Amerika Serikat meragukan klaim Pyongyang yang menyatakan negaranya tak pernah memiliki kasus positif Covid-19.
Korut memang dikenal dengan gaya pemerintahan yang komunis dan tertutup. Di kala negara lain beramai-ramai fokus menangani pandemi, Korut melakukan berbagai percobaan untuk menguatkan posisi negaranya di mata dunia.
Salah satu kegiatan Korut ialah menguji rudal hipersonik di kala upaya denuklirisasi yang buntu.