Pemerintah Fiji memutuskan mengendurkan pembatasan akibat Covid-19 dan pembukaan kembali penerbangan perjalanan internasional setelah negara kepulauan tersebut menyentuh target vaksinasi pada Sabtu (9/10).
Perubahan atas pembatasan itu akan diumumkan pada Minggu (10/10) sore setelah sebanyak 80 persen populasi orang dewasa di negara tersebut menerima dua dosis vaksin Covid-19.
"Tiga pekan lebih cepat dari jadwal! Saya berterima kasih kepada semua pihak yang bekerja keras untuk membantu membuat Fiji aman," kata Perdana Menteri Fiji, Frank Bainimarama, dalam kicauannya di media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan mengumumkan pengenduran pembatasan Covid-19 di rumah dan rencana kami untuk membuka kembali Fiji bagi dunia," lanjutnya.
Bulan lalu, pejabat setempat mengatakan begitu target vaksinasi tercapai, Fiji akan membuka kembali perjalanan untuk negara yang dianggap "aman", seperti Australia, Selandia Baru, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Singapura, dan sebagian Amerika Serikat.
Menurut aturan yang akan diumumkan nanti, para pendatang mesti mendapatkan vaksin secara penuh dan hasil tes Covid-19 negatif sebelum berangkat.
Begitu tiba di Fiji, pelancong akan menetap di area yang sudah ditentukan di mana seluruh kontak, dari petugas pelayanan hingga operator tur telah divaksin penuh.
Menghidupkan kembali pariwisata yang disebut Pemerintah Fiji menyumbang 40 persen dari ekonomi negara tersebut dipandang penting demi menahan laju kenaikan angka kemiskinan negara berpenduduk tak sampai satu juta jiwa itu.
Negara Pasifik Selatan tersebut sebelumnya sempat bebas dari kasus Covid-19 setahun sebelum kedatangan varian Delta pada April 2021.
Kasus pun meroket dan mencapai puncak pada Juli, dengan angka kasus harian menyentuh 1.200 orang. Kini, Fiji mencatat kasus baru hanya 40 pada Sabtu (9/10).
(afp/end)