Taliban Klaim Kendalikan Ancaman ISIS-K di Afghanistan

CNN Indonesia
Selasa, 12 Okt 2021 07:50 WIB
Pasukan Taliban diklaim berhasil taklukkan ancaman ISIS-K di Afghanitan. (Foto: AFP/JAVED TANVEER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Taliban mengklaim telah mengendalikan ancaman militan ISIS yang terus melancarkan sederet serangan sejak kelompok itu berkuasa di Afghanistan.

Usai pertemuan dengan delegasi Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri Afghanistan, Amir Khan Muttaqi, menuturkan rezim Taliban memastikan bahwa Afghanistan tak akan menjadi sarang teroris dalam meluncurkan serangan ke negara-negara lain.

"Masalah Daesh (sebutan ISIS) telah dikendalikan oleh Emirat Islam (Afghanistan) dengan sangat baik sejauh ini. Dunia seharusnya bekerja sama dengan kami, bukannya justru menekan kami," kata Muttaqi di Doha, Qatar, seperti dikutip Reuters pada Senin (11/10).

Langkah rezim Taliban guna menjaga stabilitas keamanan di Afghanistan terus dirundung ancaman dari sederet serangan berdarah ISIS-Khorasan (ISIS-K).

Serangan mematikan terbaru terjadi ketika bom bunuh diri menghantam sebuah masjid Syiah di Provinsi Kunduz saat salat Jumat digelar pada pekan lalu. Insiden itu menewaskan sedikitnya 46 orang dan melukai ratusan orang lainnya.

Sementara itu, Agustus lalu, jelang berakhirnya tenggat waktu evakuasi AS dari Afghanistan, bom bunuh diri juga meledak di sekitar bandara Kabul. Imbas insiden itu, 100 penduduk lokal dan 13 tentara AS, termasuk perwira meninggal dunia.

Taliban dan ISIS-K sama-sama kelompok yang beraliran Sunni. Namun, sejak berkuasa di Afghanistan, Taliban bersumpah akan memerintah secara inklusif termasuk melindungi kaum minoritas seperti komunitas Syiah.

Sementara itu, ISIS-K menganggap Taliban menyesatkan hukum Islam dan tetap bertekad memberantas kaum "murtad" dan "munafik" termasuk umat Muslim yang berbeda aliran dengan mereka.

Pengamat dari lembaga think thank AS Woodrow Wilson Center, Michael Kugelman, mengatakan Taliban sejak awal ingin memulihkan stabilitas Afghanistan dari perang.

"Tapi serangan teroris seperti yang terjadi di Kunduz (oleh ISIS-K) merusak narasi itu," kata Kugelman.

Kini, sejak Taliban berkuasa, kelompok itu harus menghadapi ISIS dengan bantuan luar yang sangat terbatas. Tidak ada intelijen canggih yang mampu membaca pergerakan kelompok teroris tersebut.

Taliban bahkan menegaskan tidak akan bekerja sama dengan AS untuk memerangi ISIS-K di Afghanistan.

Taliban justru disebut lebih mengandalkan aktor non-negara seperti sekutunya Jaringan Haqqani bahkan Al-Qaeda untuk membantu menangani ancaman ISIS di negara tersebut..

"Untuk memerangi ISIS-K, Taliban akan mengandalkan jaringan Haqqani, Al-Qaeda dan aktor non-negara kekerasan untuk tengaa kerja, keahlian tempur dan dukungan logistik," ucap Kugelman.



(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK