Sebagai ahli taktik yang cerdik, Tsai menghabiskan 15 tahun sebagai negosiator perdagangan sebelum memimpin Dewan Urusan Daratan Taiwan, yang menangani masalah dengan China daratan. Ia juga menjadi ketua Partai Progresif Demokratik, dilansir CNN.
Dikenal sebagai orang yang introvert, Tsai menghargai privasi dan tidak suka keramaian.
"Ketika saya menjadi presiden, saya tampak seperti seseorang yang agak terisolasi dan [publik] merasa ada semacam jarak antara saya dan mereka," cerita Tsai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Tsai juga mengungkapkan penyesalannya pada awal menjabat sebagai pemimpin Taiwan. Ia menyesal tidak menghabiskan cukup waktu dengan pemilih Taiwan.
"Banyak orang mengira saya agak terpisah dari mereka," katanya.
Walaupun introvert, Tsai membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang keras dan menolak tunduk kepada China. Di tengah rentetan serangan pesawat militer China, Tsai tetap berusaha membela negara itu.
Lihat Juga : |
Ia kerap mencari dukungan dari berbagai negara untuk melawan tekanan China, salah satunya Prancis. Pada Kamis (7/10), Tsai bertemu dengan delegasi senator Prancis yang dipimpin oleh mantan Menteri Pertahanan Prancis, Alain Richard.
Di hadapan para senator itu, Tsai pun mengucapkan terima kasih atas perhatian Prancis terhadap situasi terkini di Selat Taiwan beberapa waktu belakangan.
(pwn/bac)