China Disebut Bisa Dominasi Dunia Pakai Teknologi AI

CNN Indonesia
Kamis, 14 Okt 2021 10:24 WIB
Eks Staf Kemhan AS mengklaim AS tak bisa kalahkan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) China.
Robot humanoid dibuat untuk menemani kaum lansia dan pasien isolasi Covid-19 agar tidak kesepian selama pandemi Covid-19 di Hong Kong, China. (Foto: REUTERS/TYRONE SIU)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan staf Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, Nicolas Chaillan, mengklaim bahwa China bisa mendominasi dunia dengan teknologi artificial intelligence (AI).

Chaillan mengatakan AS bahkan tak bisa menandingi teknologi kecerdasan buatan China.

Menurut penilaian intelijen Barat, China kemungkinan akan mendominasi banyak teknologi utama, seperti kecerdasan buatan, biologi sintetik, dan genetika dalam satu dekade atau lebih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu faktornya, perusahaan teknologi di China diwajibkan untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam meningkatkan teknologi negara itu.

Chaillan juga menuturkan kegiatan pemerintah China yang memberikan investasi besar-besaran dalam bidang AI tanpa memerhatikan etika turut mempercepat pengembangan teknologi di Negeri Tirai Bambu,

Sementara itu, Chaillan menyayangkan lambatnya inovasi dari pihak Amerika Serikat dalam bidang AI. Tak hanya itu, ia juga menyesalkan keengganan perusahaan seperti Google untuk bekerja sama dengan pemerintah di bidang kecerdasan buatan.

"Kita tidak punya peluang bersaing melawan China dalam waktu 15 hingga 20 tahun. Sekarang, sudah menjadi kesepakatan; menurut saya itu sudah berakhir," kata Chaillan kepada Financial Times yang dikutip Reuters, Rabu (13/10).

Potensi China mendominasi dunia dengan teknologi AI ini membuat posisi AS di kancah global terancam, tutur Chaillan.

Selain menguasai dunia dengan teknologi AI, Chaillan juga mengklaim China mampu mengendalikan narasi media dalam urusan geopolitik.

Chaillan sendiri memilih mundur dari jabatannya sebagai protes atas lambatnya perubahan teknologi di AS karena keengganan pemangku kepentingan di negara itu.

Ia juga mengatakan pasukan militer AS berulang kali ditugaskan untuk mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan siber, padahal mereka kurang berpengalaman.

Chaillan menilai perkembangan teknologi jauh lebih penting untuk masa depan Amerika, daripada perangkat keras seperti jet tempur generasi kelima seperti F-35 dengan pengeluaran anggaran yang besar.



(pwn/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER