Prancis Peringati Kematian Guru Korban Kartun Nabi Muhammad

CNN Indonesia
Minggu, 17 Okt 2021 06:00 WIB
Perdana Menteri Prancis Jean Castex meresmikan plakat Samuel Paty di pintu masuk Kementerian Pendidikan.
Aksi solidaritas pemenggalan guru setelah mengajar tentang kartun Nabi Muhammad. (AP/Michel Euler)
Jakarta, CNN Indonesia --

Prancis memberikan penghormatan kepada guru sekolah Samuel Paty pada Sabtu (16/10), setahun setelah dia dipenggal oleh eksterimis karena mempublikasi kartun Nabi Muhammad.

Paty ditusuk kemudian kepalanya dipenggal setelah meninggalkan sekolah tempat dia mengajar sejarah dan geografi di Conflans-Sainte-Honorine, pinggiran Paris pada 16 Oktober 2020.

Kematian Paty mengejutkan Prancis. Pendidik melihatnya sebagai serangan terhadap nilai-nilai inti yang diajarkan guru kepada siswa dari generasi ke generasi, termasuk pemisahan gereja dan negara dan hak untuk menghujat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memberikan penghormatan kepada Samuel Paty berarti memberikan penghormatan kepada republik," kata Perdana Menteri Prancis Jean Castex di hadapan keluarga korban dalam sebuah upacara seperti diberitakan AFP.

"Samuel Paty adalah korban terorisme Islam dan pengecutnya manusia," kata dia lagi.

Castex juga meresmikan sebuah plakat di pintu masuk Kementerian Pendidikan yang bertuliskan 'Penghormatan kepada Samuel Paty ... Dibunuh oleh teroris Islam karena mengajarakan dan membela nilai-nilai republik, termasuk kebebasan berekspresi'.

Penghormatan yang lain juga terjadi di sekolah tempat Paty mengajar di Conflans-Sainte-Honorine. Sekitar seribu orang, termasuk rekan dan siwanya, menghadiri peresmian monumen untuk menghormatinya, dalam sebuah buku.

Bukan hanya itu bentuk penghormatan juga dilakukan di kampung halaman Paty di Eragny-sur-Oise, di pinggiran Paris dan di Istana Elysee.

Sementara akun Twitter Presiden Prancis Emmanuel Macron menunjukkan cuplikan gambar bertuliskan 'Samuel Paty 1973 - 2020'.

Pembunuh Paty adalah Abdullakh Anzorov, 18 tahun. Dia mengatakan melakukannya untuk balas dendam karena Paty menunjukkan gambar kartun Muhammad yang awalnya dicetak majalah Charlie Hebdo.

Materi pelajaran Paty itu sempat membuat marah orang tua siswa dan memicu kemarahan di media sosial. Pembunuhan Paty telah memicu luapan emosi di Prancis, sebanyak puluhan ribu orang melakukan unjuk rasa di dalam negeri membela kebebasan berbicara.

(fea/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER