Kasus Al-Qur'an di Kuil Bangladesh, Warga Kembali Demo

CNN Indonesia
Selasa, 19 Okt 2021 09:31 WIB
Sebelumnya pada Jumat (15/10) ratusan warga muslim di Kota Dhaka, Bangladesh, berdemo disertai kekerasan merespons kasus Al-Qur'an di kuil Hindu.
Ratusan warga demo minta setop kekerasan agama buntut kasus Al-Qur'an di kuil Hindu, Bangladesh. (REUTERS/MOHAMMAD PONIR HOSSAIN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ratusan warga berdemo di ibu kota Bangladesh, Dhaka untuk menyerukan dihentikannya kekerasan agama yang terjadi pada di negara itu selama empat hari.

Sebelumnya pada Jumat (15/10) ratusan warga muslim di Kota Dhaka, Bangladesh, melakukan unjuk rasa disertai aksi kekerasan. Akibat kekerasan tersebut, setidaknya dua warga Hindu di sana tewas dan beberapa lainnya terluka.

Beberapa pedemo juga membawa spanduk yang menuntut polisi untuk mengidentifikasi para pelaku penyerangan dan mengadilinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keselamatan minoritas di negara ini harus dijaga," ucap salah satu kutipan poster yang dibawa pendemo, dikutip dari Reuters.

Kontroversi Kitab Suci Islam

Bangladesh sendiri kerap mengalami konflik antarkelompok beragama. Konflik kali ini berawal ketika sebuah rekaman beredar di dunia maya menunjukkan kitab suci Islam Al-Quran diletakkan di atas lutut dewa Hindu selama perayaan festival Hindu Durga Puja, dikutip dari DW.

Akibat masalah ini, banyak warga di Bangladesh yang marah. Para warga melakukan demo dan menuntut pelaku diadili dengan hukuman mati.

Para pedemo menilai peletakan Al-Qur'an di kaki dewa Hindu itu sebagai penistaan terhadap agama.

Salah satu pedemo, Mosaddek Billah Al Madani, mengaku geram dengan kontroversi Al-Qur'an diletakkan di kaki Dewa Hanoman di kuil Hindu Cumilla, Bangladesh.

"Kami menuntut pemerintah untuk menangkap orang yang sudah menistakan Al-Qur'an dengan meletakkannya di bawah kaki berhala di Cumilla. Kami meminta hukuman mati untuk pelaku," kata Billah Al Madani.

Penyerangan Umat Hindu

Tak hanya itu, sejumlah orang tak bertanggung jawab juga melakukan aksi vandalisme terhadap patung-patung dewa Hindu di Bangladesh. Aksi itu disebut sebagai upaya balas dendam.

Pada Minggu, (17/10), beberapa orang tak dikenal juga membakar 26 rumah umat Hindu, meskipun pemerintah mengingatkan pelaku serangan semacam itu akan dihukum dengan tegas, dikutip Associated Press.

Kepala Polisi di Noakhali, Mohammed Shahidul Islam, menyatakan sebanyak dua pria Hindu tewas akibat protes yang terjadi.

"Ada beberapa kebingungan tentang apakah mereka meninggal karena bentrokan yang melanggar hukum, atau sebaliknya," kata Islam.

Ia juga menambahkan bahwa polisi sedang menyelidiki kematian tersebut.

"Mereka (para pengunjuk rasa) adalah penjahat, sebenarnya hanya itu yang bisa kami katakan."

Islam menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut kepada Reuters.

Sekitar sembilan persen dari 160 juta penduduk Bangladesh beragama Hindu. Bangladesh sendiri mengikuti sistem hukum yang sebagian besar sekuler, berdasarkan hukum umum Inggris.



(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER