Berbagai negara berlomba-lomba mengirimkan awak mereka ke luar angkasa. Di masa lampau, Amerika Serikat dan Uni Soviet paling getol berlomba menjelajahi luar angkasa.
Setelah Uni Soviet--yang kemudian pecah dan kini salah satunya jadi Rusia--berhasil lebih dulu mencapai orbit bumi pada 1950an sampai awal 1960an, AS menyalip dengan keberhasilannya mendaratkan astronaut di bulan pada 20 Juli 1969 lewat misi Apollo 11.
Lihat Juga : |
Sejak pendaratan ke bulan berhasil dilakukan, penelitian terkait luar angkasa kini menjadi perhatian banyak negara--bukan lagi monopoli dua negara adidaya. Namun, hanya beberapa negara yang mampu memproduksi roket mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut adalah daftar negara-negara terkini yang memiliki proyek menuju luar angkasa:
Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang memproduksi roket mereka untuk menuju luar angkasa. Bekerja sama dengan perusahaan Northrop Grumman, keduanya membuat kendaraan luncur roket Pegasus.
Pegasus adalah kendaraan peluncuran ruang angkasa komersial pertama yang dikembangkan secara pribadi di dunia. Ia merupakan roket tiga tahap yang diluncurkan dari pesawat Stargazer. Tak lama setelah dilepaskan dari Stargazer, Pegasus memulai tahap pertamanya pada ketinggian sekitar 40.000 kaki di atas Samudra Pasifik.
Pegasus juga sukses membawa muatan antariksa TacRL-2 ke orbit yang diinginkan, bersumber dari laman resmi Northrop Grumman.
Setelah masa jaya misi Apollo pada dasawarsa 1960-1970an, pada milenium ketiga kini misi luar angkasa Amerika Serikat tak lagi berpatok pada NASA karena keterlibatan pihak swasta yakni SpaceX. SpaceX pun kini menjadi salah satu 'pemain terunggul' yang menjadi operator perjalanan wisata luar angkasa.
Tak hanya itu, SpaceX juga bekerja sama dengan AS untuk menciptakan 'roket kargo.' Melansir dari CNBC, proyek roket tersebut nantinya akan digunakan untuk mengirimkan kargo dengan cepat ke wilayah dunia manapun, bersumber dari CNBC.
Setelah kejayaan para kosmonot era Yuri Gagarin pada masa 1960an, kekinian pada awal Oktober ini Rusia mewujudkan suatu proyek luar angkasa baru yakni pembuatan film di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Aktris Rusia Yulia Peresild, sutradara Klim Shipenko, dan pemandu astronot veteran Rusia, Anton Shkaplerov, ikut dalam roket Rusia yang diterbangkan menuju ISS pada awal Oktober lalu.
Tak hanya itu, Badan Antariksa Rusia, Roscosmos juga sempat meluncurkan Modul Sains Nauka ke ISS pada 21 Juli 2021. Modul Sains ini meluncur dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan menggunakan Roket Proton-M.
Proton-M adalah kendaraan peluncuran luar angkasa Rusia yang dikembangkan pada awal 1960-an. Roket proton digunakan untuk mengirimkan berbagai kendaraan ruang angkasa ke luar angkasa, termasuk satelit navigasi, militer, dan komersial serta stasiun otomatis antar planet, dikutip dari TAAS.
Rusia sendiri juga pernah menjadi tempat pembelian roket bagi AS.
Lanjut baca di halaman berikutnya...