Perubahan Iklim dan Upaya Dunia Cari Solusi Lewat COP26

CNN Indonesia
Jumat, 29 Okt 2021 09:49 WIB
COP26 akan digelar di Glasgow pada 31 Oktober hingga 12 November 2021.
Foto ilustrasi banjir bandang di Sisilia, Italia. (AFP/STRINGER)

COP26 yang akan diadakan di Glasgow nanti akan menjadi ajang bagi negara untuk mengungkapkan progres mereka di mata internasional, sekaligus memperbarui rencana pengurangan emisi sebelumnya.

Indonesia juga turut menyampaikan target pengurangan emisi karbonnya dalam Paris Agreement. Mengutip dokumen NDC Indonesia, pemerintah RI berjanji untuk mengurangi emisi karbonnya sebanyak 29 persen (tanpa syarat), atau 41 persen (dengan syarat).

Jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan jumlah yang dijanjikan RI sebelumnya, yakni sebanyak 26 persen pada 2010.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip laman resmi Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), komitmen untuk menjaga kenaikan suhu bumi agar tidak lebih dari 1,5 derajat celsius dapat mengurangi emisi CO2 di dunia sebanyak 45 persen pada 2030, dibandingkan pada 2010. Dunia juga dapat mencapai target nol emisi pada 2050.

Suhu Bumi menjadi penting untuk dikendalikan sebab ia bersinggungan dengan iklim dan cuaca.

Mengutip NASA, jika suhu Bumi naik sebanyak dua derajat celsius, berbagai daerah akan lebih sering mengalami hujan lebat. Daerah Amerika Utara disebut akan mendapati risiko banjir yang lebih tinggi akibat fenomena ini.

Tak hanya itu, wilayah Asia Tenggara, Eropa Utara, Asia Utara, dan Kanada berpotensi mengalami peningkatan hujan lebat.

Sementara itu, kenaikan suhu Bumi dalam angka 1,5 hingga 2 derajat celsius dapat meningkatkan deforestasi dan kebakaran hutan. Naiknya suhu ini juga dapat membuat es di Antartika mencair dan meningkatkan permukaan laut Bumi.

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER