Singapura juga akan memperketat protokol kesehatan mereka, seperti yang dilakukan negara itu kala pandemi dimulai.
Ong mengibaratkan situasi saat ini seperti permainan ular tangga, di mana hasil dari dadu yang dilemparkan masih belum diketahui.
Jika varian Omicron lebih infeksius dan berbahaya, pun juga mengurangi efektivitas vaksin, Singapura akan mendarat di kolom ular.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan turut, dan itu membuat kita menghadapi kemunduran yang jauh," ucapnya.
Namun, jika varian ini lebih infeksius tetapi tak berbahaya, varian ini dapat menggantikan dominasi penyebaran varian Delta dan tak begitu mengancam keberlangsungan program hidup bersama Covid-19 yang dicanangkan Singapura.
Beberapa waktu lalu, dua orang yang datang dari Afrika Selatan positif mengidap varian Omicron setelah menjalani tes di Sydney. Kedua orang ini sempat transit di Bandara Changi, Singapura. Kejadian ini membuat kemungkinan keberadaan varian Omicron di negara itu meningkat.
Tak hanya itu, Singapura dan Malaysia memutuskan untuk membuka kembali perbatasan antarnegara pada Senin (29/11). Pembukaan ini membuat lebih dari 1.440 pelancong kedua negara dapat melintasi perbatasan tanpa karantina.
Aturan ini hanya berlaku jika pelancong memegang hak kependudukan, residensi, atau visa jangka panjang.
Walaupun demikian, Singapura memutuskan untuk melarang pendatang dari tujuh negara di Afrika masuk ke negara itu menyusul kemunculan varian Omicron. Larangan ini berlaku mulai Sabtu (27/11) terhadap pendatang asing yang memiliki riwayat perjalanan ke Botswana, Eswatini, Lesotho, Mozambik, Namina, Afrika Selatan dan Zimbabwe.
(pwn/bac)