Menlu Taliban ke Iran usai Pasukan Sempat Bentrok di Perbatasan

CNN Indonesia
Senin, 10 Jan 2022 15:21 WIB
Selama di Iran, Menlu Afghanistan era Taliban, Muttaqi, didampingi Menko Ekonomi dan perdagangan, sekaligus Gubernur Bank Sentral Afghanistan. (Foto: AFP/HOSHANG HASHIMI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Afghanistan di rezim Taliban, Amir Khan Muttaqi, mengunjungi Iran untuk pertama pertama kali sejak kelompoknya kembali berkuasa pada Agustus 2021 lalu.

Salah satu pejabat senior Kemlu Afghanistan pada Minggu (10/1) mengatakan lawatan Muttaqi berfokus membangun relasi ekonomi dan mendiskusikan masalah perbatasan dan pengungsi antara Kabul dan Teheran.

Selama di Iran, Muttaqi juga didampingi Menteri Ekonomi dan perdagangan, sekaligus Gubernur Bank Sentral Afghanistan.

"Selama kunjungan, isu-isu yang sangat penting termasuk perbatasan dan penyeberangan, pengungsi, ekonomi, relasi politik yang menguatkan dengan Iran akan didiskusikan," kata Direktur Institut Kajian Strategi Kemlu Afghanistan, Walilullah Shaheen, kepada Arab News.

Shaheen kemudian melanjutkan, "Kami di Kementerian Luar Negeri percaya Iran adalah tetangga penting bagi Afghanistan, terutama saat ini."

Pertemuan itu merupakan kali pertama delegasi Taliban mengunjungi negara tetangganya sejak mereka berhasil mengambil alih Afghanistan.

Iran, sebagaimana negara lain, sejauh ini tidak mengakui pemerintah sementara Afghanistan. Teheran bahkan menyatakan belum ada niat untuk mengakui Taliban sebagai pemerintahan sah Afghanistan.

Selain itu, hampir seluruh negara, terutama Barat, turut menangguhkan kerja sama dan berbagai aliran bantuan terhadap Afghanistan. Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa bahkan turut membekukan aset Afghanistan senilai US$9.5 miliar yang terparkir bank sentral negara masing-masing.

Berbagai bantuan dan kerja sama yang ditangguhkan ini pun membuat Afghanistan terus menghadapi krisis kemanusiaan yang parah mulai dari krisis ekonomi hingga pangan.

Taliban bahkan disebut hampir bangkrut lantaran uang kas negara yang dipegang semakin menipis, sementara negara-negara terutama AS belum ada yang mau mencairkan aset Afghanistan.

Sementara itu, Iran adalah mitra dagang utama bagi Afghanistan dan tuan rumah bagi jutaan pengungsi Afghanistan.

Ketegangan yang dipicu perdagangan manusia di perbatasan sepanjang 900 kilometer kerap menjadi batu ganjalan relasi Teheran dan Kabul.

Desember lalu, otoritas pasukan Taliban dan Iran bahkan sempat terlibat baku tembak di perbatasan terkait upaya penyelundupan bahan bakar. Insiden itu menewaskan beberapa pasukan Iran.



(isa/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK