Sebanyak 17 warga sipil tewas dalam serangan pesawat tak berawak di kota Mai Tsebri, Tigray, Ethiopia. Pekerja bantuan mengungkapkan hal tersebut dan menyatakan serangan itu terjadi pada Senin (10/1).
"Kemarin (10/1) serangan di Mai Tsebri terjadi pada sore hari dan menewaskan 17 warga sipil yang bekerja di pabrik tepung," ucap pekerja bantuan seperti diberitakan AFP, Selasa (11/1).
Pekerja bantuan itu juga mengungkapkan puluhan orang terluka dan 16 keledai tewas dalam serangan di Mai Tsebri, Tigray, Senin (10/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seorang saksi mengatakan kepada saya bahwa drone datang dan melayang sedikit sebelum menjatuhkan bom. Kemudian orang-orang panik tetapi setelah beberapa menit semua orang mendengar teriakan keras dan mereka pergi ke tempat kejadian untuk melihat bahwa wanita dan keledai mati."
Serangan pesawat tanpa awak (drone) menjadi yang terbaru di Tigray dalam beberapa hari terakhir. Pada Sabtu (8/1), serangan udara pasukan Ethiopia di Tigray menewaskan sedikitnya 56 orang, termasuk anak-anak.
Seorang pejabat senior di rumah sakit utama di Ibu Kota Tigray, Mekele, kala itu mengatakan bahwa pihaknya memang menerima 55 orang meninggal dunia dan 126 lainnya yang terluka akibat serangan tersebut.
Tigray dalam beberapa bulan ini kembali menjadi titik panas pertempuran antara pasukan pemberontak dan kelompok loyalis pemerintah.
Pertempuran itu sempat meluas ke beberapa kawasan lain di Ethiopia. Namun kemudian, TPLF kembali mundur ke Tigray karena gempuran pasukan pemerintah.
Walau TPLF sudah mundur, mereka mengklaim pasukan pemerintah tetap melakukan serangan di Tigray. Serangan-serangan itu kerap kali menewaskan warga sipil, terutama yang mengungsi di kamp-kamp perlindungan.
Komisioner Tinggi PBB untuk urusan Pengungsi, Filippo Grandi, pun menegaskan bahwa pengungsi "tak boleh menjadi target."
"Sementara UNHCR masih mengumpulkan detail mengenai kejadian ini, saya menekankan seruan bagi semua pihak yang berkonflik agar menghormati hak asasi semua warga sipil, termasuk pengungsi," tutur Grandi.