Luas kota Nypyidaw sekitar 4.800 kilometer persegi, luas ini disebut-sebut enam kali lipat dari Kota New York. Segalanya tampak lebih besar.
Jalan-jalan besar dirancang untuk kendaraan bermotor atau mobil, bukan pejalan kaki. Lebar jalan besar bisa delapan ruas.
Di kota itu juga ada taman safari, sebuah kebun binatang yang lengkap bahkan dengan satwa seperti penguin dan setidaknya empat lapangan golf.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Naypyidaw juga ada listrik yang bisa diandalkan. Selain itu banyak restoran memiliki Wi-fi gratis dengan koneksi yang cepat.
Satu-satunya yang kurang bagi Naypyidaw tampaknya adalah manusia-manusianya.
Jalan raya yang luas benar-benar kosong dan hanya ada keheningan di udara. Nyaris tanpa geliat, hampir tak ada pergerakan. Statistik resmi pemerintah menyebut populasi penduduk di sana sekitar 1 juta jiwa, tetapi banyak pihak yang meragukan hal itu.
Di Minggu sore yang cerah, jalanan sepi, restoran dan lobi hotel kosong. Kondisi itu tampak seperti gambaran menakutkan dari pinggiran kota Amerika pasca-kiamat; seperti film David Lynch di lokasi di Korea Utara.
Myanmar kini berada dalam konglik usai junta militer mengambil alih kekuasaan pada Februari 2021 lalu. Mereka menangkap para pejabat negara termasuk presiden dan penasihat negara, Aung San Suu Kyi.
Tak hanya itu, militer juga tak segan membunuh siapa saja yang menentang kekuasaannya. Sejauh ini menurut Asosiasi Bantuan Tahanan Politik, korban tewas akibat kudeta mencapai 1.480 jiwa, sementara yang ditangkap 11.583 orang.
(isa/bac)