Masyarakat untuk Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan di Hong Kong mengecam pemusnahan itu.
"(Rencana itu) tak mempertimbangkan kesejahteraan hewan dan ikatan manusia-hewan."
Ia mendesak pemerintah untuk meninjau kembali keputusannya dan mempertimbangkan alternatif lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah juga memerintahkan toko hewan peliharaan yang menjual hamster untuk menutup toko, membersihkan area tersebut. Petugas kesehatan lalu akan menguji kelinci, chinchilla, dan marmut di toko. Toko-toko baru bisa dibuka kembali setelah hewan-hewan itu terbukti tidak terpapar.
Hewan kecil seperti hamster bisa diuji melalui darah atau kotorannya, atau melalui usap mulut, kata para ahli.
Pimpinan teknis Organisasi Kesehatan Dunia untuk respons virus corona, Maria Van Kerkhove, mengatakan tingkat penularan dari hewan ke manusia rendah.
"Tetap rendah, tetapi itu adalah sesuatu yang terus kami perhatikan," kata dia.
Hong Kong telah mengambil tindakan agresif untuk mengurangi risiko penularan hewan di masa lalu.
Pada 1997, Hong Kong membantai lebih dari satu juta ayam untuk menghentikan penyebaran virus flu burung, dan sejak saat itu kota itu melakukan pemusnahan lebih kecil ketika ditemukan unggas yang terinfeksi.
(isa/bac)