Sejumlah peristiwa meramaikan berita internasional selama Rabu (19/1) mulai dari media asing soroti Nusantara jadi nama ibu kota baru Indonesia sampai seorang ekstremis Hindu India menyerukan genosida terhadap umat Muslim menuai kecaman luas.
Berikut kilas berita internasional kemarin.
Media internasional menyoroti langkah pemerintahan Presiden Joko Widodo menjadikan Nusantara sebagai nama ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur menggantikan Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koran asal Inggris, The Guardian, menyoroti pemindahan ibu kota Indonesia disepakati karena DKI Jakarta "akan tenggelam".
Dalam artikelnya berjudul 'Indonesia Names New Capital Nusantara, Replacing Sinking Jakarta', The Guardian mengatakan pemerintah RI berharap pemindahan ibu kota dapat mengurangi beban Jakarta, kota berpenduduk 10 juta jiwa yang terkenal macet dan sering dilanda banjir.
Selain The Guardian, media asal Amerika Serikat, CNN, juga memberitakan hal serupa. Koran asal AS, The Washington Post; media AS, Bloomberg; kantor berita Arab Saudi, Al Arabiya; lembaga penyiaran Jerman, Deutsche Welle (DW); media asal Jepang, Nikkei Asia; hingga koran asal Singapura, The Straits Times turut memberitakan nama ibu kota baru Indonesia.
Presiden China sekaligus sekretaris jenderal Partai Komunis China (PKC), Xi Jinping, berjanji akan mempertahankan akan bersikap tegas dan tak ada ampun bagi tindak korupsi di negara itu. Hukuman mati bagi koruptor akan tetap menjadi kebijakan Xi Jinping.
Penegasan itu kembali disampaikan Xi saat berpidato di rapat pleno keenam Komisi Pusat Inspeksi Disiplin (CCDI) BPK ke-19, Selasa (18/1).
"Kecenderungan-kecenderungan tak sehat tertentu yang telah lama tak dikendalikan sudah dikekang, banyak masalah yang lama mengganggu kita sudah diatasi, dan potensi bahaya serius di Partai, negara, dan militer telah dibasmi," kata Xi dalam rapat itu, dikutip Xinhua.
Xi mendesak upaya berkelanjutan untuk mencapai tujuan strategis agar para pejabat tidak berani, tidak mampu, dan tidak memiliki keinginan untuk korupsi.
Seorang ekstremis Hindu di India terlihat menyerukan pembunuhan besar-besaran terhadap umat Muslim dalam sebuah konferensi di Haridwar, negara bagian Uttarakhand, pada bulan lalu.
"Jika 100 dari kita menjadi tentara dan bersiap untuk membunuh dua juta (umat Muslim), maka kita akan menang, melindungi India, dan membuatnya menjadi negara Hindu," kata seorang anggota partai sayap kanan Hindu Mahasabha, Pooja Shakun Pandey,dalam sebuah video acara tersebut yang tersebar.
Dalam rekaman itu, terlihat seruan Pandey ini disambut meriah oleh kerumunan penonton.
Di luar India, video ini menuai amarah masyarakat. Meski kejadian ini terjadi sebulan lalu, banyak masyarakat yang marah karena sikap pemerintah India yang minim dalam merespons komentar berisi ujaran kebencian itu.
Sebanyak enam warga negara Indonesia (WNI) tewas tenggelam di perairan Malaysia. Insiden itu terjadi usai kapal yang membawa keenam WNI itu karam, Selasa (18/1). Keenam WNI itu disebut otoritas Malaysia sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang ingin memasuki wilayah Malaysia.
Jenazah keenamnya ditemukan pada Selasa sore setelah kapal yang membawa 13 penumpang itu karam di Perairan Pulau Pisang, Pontian Besar, Negara Bagian Johor Bahru, Malaysia. Kapal itu diduga berusaha menerobos masuk ke wilayah Malaysia secara ilegal.
"Kapal yang membawa 13 pendatang asing tanpa izin (PATI) atau TKI ilegal ini telah menjadi saksi dari enam orang korban," tulis keterangan Badan Penegakan Maritim Malaysia (APPM), seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (19/1).
Melansir AFP, pejabat senior penjaga pantai Nurul Hizam Zakaria mengatakan para nelayan melaporkan insiden tersebut setelah menemukan enam orang tenggelam tak jauh dari perairan.
Pihak berwenang dan nelayan kemudian menemukan korban lainnya tepat sebelum pencarian disudahi pukul 16.00 waktu setempat.