China memperingatkan Amerika Serikat masalah keamanan Rusia di Eropa juga harus dianggap serius.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menganggap AS dan NATO juga perlu mendengar keluhan Rusia di tengah ketegangan soal ancaman invasi Moskow ke Ukraina.
"Semua pihak harus sepenuhnya meninggalkan mentalitas Perang Dingin dan membentuk mekanisme keamanan Eropa yang seimbang, efektif, dan berkelanjutan melalui negosiasi," kata Wang saat bertelepon dengan Menlu AS, Antony Blinken, pada Kamis (27/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wang kemudian melanjutkan, "Kekhawatiran keamanan Rusia harus ditanggapi dengan serius dan diselesaikan."
Rusia selama ini khawatir akan perluasan NATO di Eropa. Menanggapi itu, Wang berkata, "Keamanan regional tak bisa dijamin dengan memperkuat atau bahkan memperluas blok militer."
Sementara itu, Blinken merespons risiko ekonomi dan keamanan global atas tindakan Rusia ke Ukraina melalui diplomasi yang berkelanjutan.
"(Blinken) menyampaikan bahwa agresi Rusia terhadap Ukraina mengancam keamanan dan perekonomian global. Menlu Blinken menekankan de-eskalasi dan diplomasi adalah cara bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ke depannya," bunyi pernyataan itu seperti dikutip AFP.
Kekhawatiran Barat soal rencana invasi Rusia ke Ukraina terus meluas karena Moskow terus menggerakkan puluhan ribu pasukannya ke perbatasan dalam beberapa pekan terakhir.
Menanggapi hal tersebut, Amerika Serikat dan anggota NATO berupaya melakukan dialog dengan Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin dan melakukan penguatan militer ke Ukraina.
Amerika Serikat dan NATO mengaku siap dengan segala kemungkinan yang terjadi.
Sementara itu, Moskow berulang kali membantah rencana menginvansi Ukraina. Rusia menuding balik Barat dan Ukraina yang berupaya membuat kegaduhan di kawasan dengan mengirim alat tempur dan menggelar latihan militer dengan Kiev.
Rusia juga menyoroti langkah NATO yang mempertimbangkan keanggotaan Ukraina.
Rusia meminta jaminan NATO untuk tidak memperluas ekspansi pasukan ke dekat perbatasannya dan menjamin Ukraina tidak bergabung dengan pakta pertahanan itu.