China melakukan tes massal terhadap dua juta warga Beijing jelang Olimpiade Musim Dingin. Pengujian ini dilakukan setelah pemerintah mendeteksi klaster Covid-19 beberapa pekan menjelang acara olahraga tersebut.
Otoritas lokal mengidentifikasi distrik Fengtai di selatan Beijing merupakan episentrum dari klaster Covid-19 terbaru. Beijing sendiri mendeteksi 43 kasus infeksi virus corona baru pada 23 Januari lalu.
Sebanyak dua juta warga di area tersebut akan diuji. Masyarakat yang berasal dari wilayah berisiko tinggi juga dilarang meninggalkan kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
China gerak cepat menerapkan penguncian wilayah (lockdown) di sekitar Beijing sepekan menjelang Olimpiade Musim Dingin. Akibat lockdown dadakan tersebut, warga kebingungan.
Seorang staf pencegahan Covid di China mengonfirmasi, sekitar 1,2 juta orang di kawasan New Area, Xiong'an, tak diizinkan untuk meninggalkan kompleks perumahan mulai 25 Januari.
Masyarakat Xiong'an pun kebingungan, apalagi lockdown ini dilakukan menjelang Hari Raya Imlek.
"Sepertinya saya tak bisa pulang ke rumah untuk merayakan Tahun Baru Imlek," ujar seorang pengguna Weibo.
Beberapa netizen China juga mempertanyakan kepentingan memberlakukan lockdown di Xiong'an.
"Apakah (lockdown) itu dibutuhkan? Kenapa kami tak bisa pergi jika area tersebut dianggap berisiko rendah?" kata salah satu pengguna Weibo.
(pwn/bac)