Ahli: Serangan Rusia di Ukraina Absurd, Asal Roket dan Lepas Tembakan

CNN Indonesia
Selasa, 08 Mar 2022 19:48 WIB
Setelah menguasai sebagian besar wilayah di selatan Ukraina, pergerakan pasukan Rusia dianggap membingungkan.
Setelah menguasai sebagian besar wilayah di selatan Ukraina, pergerakan pasukan Rusia dianggap membingungkan. (AFP/Sergey Bobok)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dengan cepat, pasukan Rusia menggempur habis-habisan kawasan selatan Ukraina demi memblokir negara itu dari Laut Hitam. Setelah menguasai sebagian besar wilayah, pergerakan Rusia dianggap membingungkan.

Dalam tulisannya, editor keamanan internasional CNN, Nick Paton Walsh, menganggap pergerakan serangan Rusia di Ukraina secara keseluruhan memang absurd, tapi manuver di kawasan selatan cukup menarik perhatian.

Menurut Walsh, pergerakan Rusia di selatan sangat lamban dan kikuk setelah beberapa daerah mereka kuasai. Ia pun bertanya-tanya tujuan akhir Rusia setelah menguasai wilayah selatan Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di beberapa kota di selatan Ukraina yang sudah dikuasai, pasukan Rusia terpantau hanya melontarkan roket dan melepaskan tembakan ke sejumlah fasilitas sipil.

"Yang sulit dipahami adalah rencana Kremlin setelah daerah itu jatuh, tentara Rusia hanya menyerang menggunakan roket dan tank terhadap apa pun. Atau sejak awal mereka memang ingin perang total terhadap warga Ukraina?" tulis Walsh.

Walsh kemudian mengambil contoh saat pasukan Rusia memasuki Kota Kherson. Di kota itu, pasukan hanya menjarah tokoh, menangkap warga, dan menembak ke udara untuk menanggapi pengunjuk rasa.

Selain di Kherson, kegagapan Rusia di wilayah Mykolaiv juga tampak membingungkan. Sebagian besar kegiatan pasukan Rusia hanya menembak. Tercatat sudah lebih dari sepekan mereka juga memukul warga sipil berulang kali.

Akhir pekan ini, pasukan Rusia hanya melontarkan roket ke pinggiran kota Mykolaiv. CNN juga melihat tiga contoh bom tandan mendarat di daerah pemukiman.

NATO pun mengonfirmasi bahwa mereka melihat Rusia menggunakan bom tandan untuk menggempur beberapa wilayah Ukraina.

Gempuran ke rakyat biasa ini masih terus terjadi, padahal di awal-awal invasi, Rusia mengklaim tak akan menargetkan area atau infrastruktur sipil. Mereka mengklaim hanya menyasar instalasi militer.

Di kawasan lainnya di selatan Ukraina, pasukan Rusia terus berdatangan, tapi banyak kejanggalan yang mengindikasikan kekacauan militer Negeri Beruang Merah.

Di satu bundaran di pinggiran Kota Mykolaiv, tampak kendaraan lapis baja Tigr milik Rusia terbakar pada Sabtu (5/3). Di dekat kendaraan militer itu, terlihat tentara Ukraina dalam posisi siap tembak.

Sekitar 24 jam kemudian, di tempat yang sama, pasukan Ukraina sempat-sempatnya mencorat-coret roket roket yang tak meledak. Roket itu dicoreti tulisan anti-Putin.

Video lain menunjukkan unit artileri Rusia terbakar, hancur, atau ditinggalkan. Orang yang merekam bercanda dengan mengatakan bahwa sisa-sisa mesin bekas "adalah apa yang tersisa dari "saudara-saudara kita."

"Mereka yang datang untuk 'menyelamatkan kita,'" seloroh mereka.

Pernyataan itu mengacu omong kosong Moskow yang mengklaim melakukan operasi khusus untuk demiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina.

Sementara itu, pada Senin (7/3), sirene berbunyi di Odessa, dan sempat memicu ketakutan penduduk akan pendaratan pasukan Rusia.

Namun, kedatangan pasukan Rusia disambut konyol di sini. Serangkaian rambu jalan dicoreti agar pasukan Rusia untuk pergi saja dengan kata-kata kasar.

"Seluruh proyek Rusia di Ukraina adalah mimpi buruk. Rencana Putin masih tidak masuk akal. Apakah Kremlin benar-benar berpikir Ukraina akan runtuh dalam seminggu, dan warganya menyambut mereka?" tulis Walsh.

"Mengapa unit-unit Rusia terlihat mencoba menyerang target yang sama berulang kali, menggunakan pendekatan yang sama? Mengapa banyak kendaraan ditinggalkan dan menyerah begitu saja? Mengapa pasukan udara Rusia yang dianggap berteknologi tinggi, ternyata sangat tidak efektif?"

(isa/has/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER