Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan bahwa mereka kehilangan kontak dengan pembangkit listrik tenaga nuklirChernobyl, Selasa (8/3), setelah PLTNdi Ukrainaitu direbut Rusia.
"Ada indikasi transmisi data jarak jauh dari sistem pemantauan keamanan yang terpasang di PLTN Chernobyl telah hilang," ujar Direktur Jenderal IAEA, Rafael Mariano Grossi, dalam pernyataan yang dikutip AFP.
Pernyataan itu berlanjut, "Badan ini tengah mengecek status sistem pemantauan keamanan di lokasi lain di Ukraina dan akan memberikan informasi lanjutan secepatnya."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IAEA menggunakan istilah "sistem pemantauan keamanan" untuk menggambarkan kebijakan teknis dalam pengaturan material dan aktivitas nuklir di PLTN.
Kebijakan ini diterapkan untuk mencegah penyebaran senjata nuklir, dengan cara mendeteksi dini penyalahgunaan material tersebut.
Dalam rangka berkompromi demi mengakhiri perang, Presiden Volodymyr Zelensky mengaku punya solusi untuk masalah di daerah Ukraina yang membuat tegang dengan Rusia, yaitu Crimea, Luhansk,dan Donetsk.
Zelensky ingin membahasnya dalam pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Ia pun mendesak Putin untuk mau segera tatap muka.
"Ini adalah semacam ultimatum dan kami tidak bersiap-siap untuk ultimatum lainnya. Namun, kami memiliki solusi yang mungkin bisa menyelesaikan ini, sebuah solusi kunci," kata Zelensky saat diwawancara ABC News, dikutip TASS, Rabu (9/3).
Ia mengaku bisa berkompromi terkait status Crimea, Luhansk, dan Donetsk, wilayah di timur Ukraina yang dikuasai separatis pro-Rusia. Namun menurutnya, akan sulit untuk mengakui kemerdekaan ketiga daerah itu.
Amerika Serikatmenolak gagasanPolandiamengirimkan jet tempur untuk membantu Ukrainamelalui transfer ke pangkalan di Jerman. Menurut AS, rencana itu berbahaya.
Juru bicara Kementerian Pertahanan AS, John Kirby, menyatakan penolakan tersebut setelah mendengar rincian rencana yang diajukan Polandia.
Berdasarkan rencana itu, Polandia akan mengirimkan seluruh jet MiG milik mereka ke pangkalan militer AS di Jerman. Setelah itu, AS diminta untuk mengirimkannya ke Ukraina.
Kirby mengatakan, menerbangkan jet dari pangkalan AS di negara NATO ke wilayah udara yang bersinggungan dengan Rusia "meningkatkan kekhawatiran serius untuk seluruh aliansi NATO."
"Kami akan terus berkonsultasi dengan Polandia dan sekutu lain kami di NATO mengenai masalah ini dan kesulitan tantangan logistiknya, tapi kami meyakini gagasan Polandia ini tak bisa dijalankan," ujar Kirby, seperti dilansir AFP, Selasa (8/3).
(has)