Sempat Selamat, Ibu Hamil Ukraina Korban Gempuran Rusia Meninggal

CNN Indonesia
Senin, 14 Mar 2022 21:13 WIB
Seorang perempuan hamil yang sempat terluka dan selamat dari gempuran bombardir Rusia di Mariupol akhirnya meninggal dunia.
Seorang perempuan hamil yang sempat terluka dan selamat dari gempuran bombardir Rusia di Mariupol akhirnya meninggal dunia. (Foto: AP/Evgeniy Maloletka)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang perempuan hamil yang menjadi korban gempuran udara Rusia ke rumah sakit bersalin di Mariupol, Ukraina, meninggal dunia bersama calon bayinya setelah sempat selamat, Senin (14/3).

Menurut laporan Associated Press, petugas medis tidak memiliki waktu menanyakan nama perempuan itu, sebelum suami dan ayahnya datang dan menjemput jasadnya.

Pihak keluarga menjemput jasad perempuan ini agar tak dimakamkan di kuburan massal Mariupol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, gambar yang diambil pewarta foto AP, menunjukkan beberapa pekerja darurat mengevakuasi perempuan hamil tersebut di luar rumah sakit yang telah luluh lantak dibom Rusia pada Rabu (9/3). Foto-foto itu tersebar luas di media sosial.

Sebelumnya, CNN melaporkan setidaknya ada tiga orang tewas akibat serangan bom Rusia ke RS bersalin tersebut. Serangan ini berlangsung meski Rusia setuju melakukan gencatan senjata selama 12 jam untuk mengevakuasi warga sipil di Mariupol.

Mariupol menjadi salah satu kota di Ukraina yang digempur habis-habisan oleh Rusia. Padahal, Mariupol telah disepakati Rusia-Ukraina menjadi salah satu koridor evakuasi warga sipil.

Sejauh ini, sebanyak 2.500 orang di Mariupol tewas akibat gempuran Rusia.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, turut mengecam bombardir Rusia ke Mariupol. Menurutnya, serangan yang membahayakan warga sipil dan jalur evakuasi itu sebagai "kekejaman".

Tak hanya itu, Wali Kota Mariupol, Vadym Boychenko, juga menuduh pasukan Rusia melakukan genosida, sebab mereka menargetkan fasilitas dan warga sipil.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengklaim rumah sakit yang dibom di Mariupol itu merupakan pangkalan batalion Azov Ukraina.

Lavrov menyatakan seluruh pasien dan perawat sudah pergi sebelum bom Rusia menghantam rumah sakit tersebut.

Namun, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia membantah negaranya menyerang rumah bersalin, menyebut kabar tersebut sebagai upaya provokasi.



(pwn/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER