Tentara Bayaran Rusia Wagner Group merupakan pasukan yang dibayar oleh Rusia untuk membantunya melawan Ukraina.
Kehadiran Wagner Group bukanlah sebuah kejutan karena mereka sudah beberapa kali menjalin kedekatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Wagner Group dituding menjadi bagian dari upaya separatisme di Luhansk dan Donetsk agar berpisah dari Ukraina. Mereka juga ditengarai terlibat pertempuran di beberapa negara Afrika seperti Libya, Suriah, Mozambique, Mali, Sudan, dan Republik Afrika Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan laporan Uni Eropa, Wagner Group dibentuk oleh mantan tentara Rusia Dmitry Utkin pada 2014 sebagai organisasi militer swasta. Ia pernah bertugas sebagai agen Badan Intelijen Federal Rusia (GRU) dengan pangkat Letnan Kolonel.
Pada 2016, Utkin pernah diundang oleh Putin ke Istana Kremlin pada sebuah acara penyerahan penghargaan bagi tentara yang bertugas di Ukraina dua tahun sebelumnya.
Seorang pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin dikabarkan menjadi salah satu pengalir dana operasional Wagner Group, sekaligus menyediakan amunisi dan pesawat udara. Sayangnya, belum ada informasi jelas besaran anggaran Wagner Group dan upah anggotanya.
Putin disebut setuju untuk merekrut sukarelawan dari Timur Tengah, khususnya Suriah untuk membantu pasukan Negeri Beruang Merah melawan Ukraina demi merebut Kyiv.
Proses perekrutan disebut telah berlangsung di berbagai wilayah Suriah. Pada Jumat (11/3), Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengungkapkan terdapat 16 ribu pendaftar asal Timur Tengah. Namun ia tidak menjelaskan secara rinci daftar negara yang ikut berpartisipasi.
Sejumlah aktivis oposisi Suriah mengatakan Rusia baru-baru ini memulai upaya perekrutan di Suriah untuk perang Ukraina. Namun sejauh ini skala upaya tersebut dalam jumlah yang jauh lebih rendah.
Aktivis Omar Abu Layla mengatakan perekrutan yang dijalankan oleh Kelompok Wagner telah berlangsung selama berhari-hari di provinsi timur Deir el-Zour dekat perbatasan dengan Irak. Abu Layla mengatakan bahwa puluhan orang telah mendaftar di provinsi tersebut.
Dia juga mengklaim Rusia menawarkan sukarelawan dari negara bayaran sebesar $200 dan $300 untuk beroperasi sebagai penjaga keamanan di Ukraina selama enam bulan.
Wakil Menteri Dalam Negeri Ukraina, Yevhen Yenin, mengatakan Ukraina telah membentuk legiun internasional dari relawan asing, Selasa (8/3) lalu. Kombatan asing yang bertarung melawan Rusia juga diizinkan untuk mendaftarkan diri menjadi warga negara Ukraina.
"Ukraina membentuk Legiun Internasional Pertahanan Wilayah yang beranggotakan warga asing yang ingin bergabung melawan agresor Rusia dan mempertahankan keamanan global," kata Yenin dalam media pemerintah Ukraina, Ukrinform, dikutip dari CNN.
Tak hanya itu, Yenin mengklaim orang yang mendaftar ke unit tersebut juga semakin meningkat. Meski demikian, CNN belum bisa mengonfirmasi jumlah tersebut.
(mrh/bac)